Mobil mungkin terlihat jauh lebih aman dipakai, ketimbang menumpangi transportasi umum di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
OTOSIA.COM - Penularan COVID-19 di dalam mobil bukan tidak mungkin terjadi. Meskipun mobil tampak lebih aman ketimbang transportasi umum lainnya.
Profesor Biologi di Universitas Massachusetts-Dartmouth Erin Bromage PhD megatakan kepada Good Morning America, bahwa bepergian menggunakan mobl juga bisa menjadi salah satu hal yang paling berisiko.
Memasuki ruang terbatas dan berventilasi buruk dengan orang lain adalah salah satu interaksi dengan risiko tertinggi selama pandemi virus Corona. Setiap kali Anda naik mobil, apakah itu dengan anggota keluarga, taksi, Gocar, atau Grabcar, pastikan untuk mengikuti dua langkah mudah ini untuk perjalanan yang lebih aman.
1 dari 2 Halaman
1. Matikan Resirkulasi AC Mobil
Pendingin udara atau AC mobil bisa saja menjadi medium penyebaran virus COVID-19. Itu semua tergantung apakah pengemudi menggunakan cara resikulasi alias daur ulang udara internal atau pendingin tersebut menarik udara dari luar.
Maka itu, pastikan mematikan tombol resirkulasi begitu masuk ke mobil. Ini akan memastikan bahwa udara baru mengalir masuk dari luar, alih-alih menggunakan udara lama di dalam mobil yang berpotensi terkontaminasi.
2 dari 2 Halaman
2. Menurunkan Jendela
Pastikan untuk menurunkan jendela mobil sebagai ventilasi yang lebih optimal. Ini adalah cara tercepat dan paling efisien untuk memastikan aliran udara segar yang stabil, yang dapat membantu melarutkan partikel virus yang mungkin ada dalam kendaraan.
Melansir dari Bestoflife, ketika jendela ditutup, partikel virus Covid terakumulasi di kabin mobil. Dengan setiap orang di dalam mobil terbatuk, konsentrasi virus yang menumpuk tanpa pengenceran dapat terjadi. Namun, membuka jendela bahkan hanya setengah pun dapat mencegah hal ini.
Sumber: Liputan6.com