Video komentar Jenderal ketua rombongan moge penganiaya dua TNI
OTOSIA.COM - Aksi arogansi klub motor gede (moge) viral di media sosial. Sebuah video memerlihatkan dua anggota TNI dianiaya oleh beberapa pengendara moge Harley-Davidson. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
Saat ini, Kepolisian Resort (Polres) Kota Bukittinggi telah menetapkan empat pengendara rombongan Motor Gede (Moge) Harley Davidson asal Bandung, Jawa Barat sebagai tersangka pengeroyokan terhadap dua anggota TNI.
Keempat tersangka itu diketahui berinisial MS (49), B (18), RHS (48) dan NJAD (26). Pihak kepolisian pun hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap anggota Moge lainnya.
Rombongan Moge tersebut dipimpin oleh mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Djamari Chaniago. Ketika ditanyai tentang insiden yang tersebut, Djamari pun memberikan komentarnya.
Tetapi, komentar dari Djamari tersebut ternyata malah disoroti oleh para netizen. Lantas apa komentar Djamari? Berikut ulasan lengkapnya.
1 dari 5 Halaman
Rombongan Moge Dipimpin oleh Pensiunan Jenderal
Kabid Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto membenarkan jika Djamari adalah ketua rombongan dari klub Motor Gede (Moge) tersebut.
"Dia kan ini ketua rombongan, Letnan Jenderal TNI Purnawirawan (Djamari) Chaniago. Iya (ada), dia kan di rombongan depan," ujar Kombes Bayu saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (1/11).
2 dari 5 Halaman
Tidak Sempat Melerai
Kombes Bayu pun menjelaskan jika Serda Yusuf dan Serda Mistari dikeroyok oleh rombongan kedua Moge yang jumlahnya sekitar 10 kendaraan. Saat itu, jumlah rombongan Moge yang diketuai oleh Djamari berjumlah 21 kendaraan. Akan tetapi, saat insiden berlangsung, Djamari tak sempat melerai.
"Enggak, jadi dia kan rombongan di depan enggak tahu. Jadi begini, jadi ada 21 Moge kan, nah yang 11 kendaraan itu sudah di depan, ini yang 10 ini kan tertinggal dia. Karena tertinggal, dia kan mungkin nambah kecepatan atau bagaimana," terangnya.
"Terus ini kan yang boncengan tentara ini mungkin pas rombongan pertama dia sudah minggir gitu, karena dia enggak tahu kalau di belakang masih ada, dia kan jalan. Kemudian dateng lah ini rombongan yang di belakangnya ini yang 10 itu, mungkin sambil geber-geber kan, mungkin apakah dia bertujuan supaya yang di depan ini minggir. Karena dia kan enggak ada pengawalannya, ini kan rombongan tertinggal ini," lanjutnya.
3 dari 5 Halaman
Komentar Jenderal Ketua Rombongan Atas Insiden yang Terjadi
Dilansir dari akun Instagram @cetull22, akun tersebut membagikan sebuah video yang memperlihatkan Djamari Chaniago memberikan komentar atas insiden yang terjadi. Video tersebut awal mulanya dibagikan oleh pemilik akun @riffo_perdana17.
"Enggak ada apa-apa itu. Hari ini kita enggak ada acara malam ini mau ke mana," kata Djamari.
"Besok ada acara pak?" tanya perekam video.
"Besok mungkin ada, mau minta izin dulu sama Kapolres, Kapolres mengizinkan atau enggak. Atau Kapolres enggak boleh pak, enggak boleh," jawab Djamari.
"Terkait ribut-ribut itu apa yang sedang terjadi pak?" tanya perekam video.
"Ah enggak ada apa-apa, naik motor padat sekali jatuh mungkin gitu kan, hanya itu," jawab Djamari.
4 dari 5 Halaman
Komentar Jenderal Ketua Rombongan Jadi Sorotan
Mendengar komentar Djamari Chaniago, para netizen pun menyorotinya komentarnya. Seperti para netizen berikut ini.
Mendapati komentar Djamari Chaniago seperti itu, netizen pun lantas menyorotinya. Mereka heran sebab Djamari menganggap jika tidak terjadi apa-apa sebelumnya.
"Whaaattt ???? "Ngga ada apa-apa itu" sbnr nya, gue lagi hidup dimana sih ???," tulis akun @nanangbobcahyono.
"Apanya gak ada apa².?" sambung akun @tumbur_togatorop.
"Enak banget ngomong saat ditanya bilangnya gk ada apa-apa... Haddeehh," imbuh akun @dehelnysdenis.
5 dari 5 Halaman
Video Jenderal Jenderal yang Jadi Ketua Rombongan Moge Beri Komentar
Lihat postingan ini di InstagramPengakuan Komandan Mogenya Letjen Purn TNI - @riffo_perdana17 .. .. Follow @cetul22 Follow @cetul22
Penulis: Addina Zulfa Fa'izah
Sumber: Merdeka.com