Benarkan tangki bensin mobil harus diisi penuh?
OTOSIA.COM - Saat mengendarai mobil, pengemudi memiliki kebiasaannya sendiri-sendiri. Salah satu yang sering dilakukan adalah berkendara dengan tangki bensin terisi penuh atau tinggal seperempat.
Selain itu, banyak yang beranggapan bahwa isi tangki bensin selalu penuh adalah keharusan. Selain tak bolak-balik ke pom bensin saat berkendara, alasan lainnya agar tangki lebih awet. Lantas benarkah hal tersebut? Berikut ulasan lengkapnya yang dilansir dari laman Hyundai.
1 dari 5 Halaman
Ternyata hal itu adalah fakta, bukan mitos. Karena pada dasarnya tangki bensin memang harus terisi penuh, tak boleh sampai sedikit atau habis terlalu lama, sebab hal itu kurang baik.
Jumlah kapasitas bensin yang terlalu sedikit berpotensi menyebabkan tangki kotor. Dipengaruhi karena terjadinya kondensasi, di mana merupakan penyebab utama timbulnya kotoran pada tangki mobil.
2 dari 5 Halaman
Kotoran ini bisa merusak tangki mobil, terutama pompa dan filter BBM. Jika tangki kotor, maka penggantian komponen akan lebih sering dilakukan.
Karena hal tersebutlah, jika memungkinkan sangat dianjurkan untuk selalu mengisi tangki bensin secara penuh.
3 dari 5 Halaman
Cara Mudah Menentukan Jarak Aman saat Berkendara
Kecelakaan beruntun di jalan raya bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Salah satu penyebab utama dari insiden ini adalah kurangnya jarak aman antar kendaraan.
Memang hal semacam ini terlihat sepele, namun saat di jalan raya jarak aman antar kendaraan benar-benar penting. Lantas apa Otolovers tahu cara menentukan jarak aman? Melansir laman Hyundai, berikut ulasan lengkapnya.
4 dari 5 Halaman
Terkait hal ini, perlu diketahui bahwa ada peraturan yang dinamakan aturan 2 detik. Artinya setiap pengemudi wajib menerapkan selisih jarak 2 detik dengan mobil di depannya.
Untuk mengukur jarak 2 detik pun sangat mudah. Cara pertama adalah menentukan patokan di jalan, seperti tiang lampu.
5 dari 5 Halaman
Kemudian Otolovers tinggal melihat tiang lampu tersebut. Jika mobil di depan telah melewatinya, maka dihitung 2 detik. Alhasil apabila mobil Otolovers telah melewati tiang lampu, maka telah mencapai jarak aman.
Alasan di balik aturan 2 detik ini pun cukup simpel. Dengan jarak tersebut Otolovers bisa memberikan waktu yang cukup untuk merespon mobil yang mengerem mendadak. Jika sampai telat, tentu risiko tabrakan beruntun semakin besar.