Menariknya, dalam pembuatan ambulans bukan hal teknis yang paling sulit, melainkah bagian remeh
OTOSIA.COM - Hingga kini kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Alhasil, untuk mendukung tenaga medis melawan virus ini, beragam pendukung pun diperlukan, salah satunya mobil ambulans.
Bahkan diklaim kendaraan satu ini memiliki permintaan cukup banyak di masa pandemi Corona, baik dari instansi pemerintah atau swasta.
Hal tersebut, dimanfaatkan dengan baik oleh berbagai agen pemegang merek (APM) di Indonesia, dan salah satunya PT Sokonindo Automobile (DFSK). Jenama asal Cina ini, resmi menawarkan mobil ambulans yang didasarkan pada model Super Cab.
Mengubah mobil pikap menjadi ambulans ini, DFSK menggandeng karoseri PT Ambulance Pintar Indonesia (API).
1 dari 2 Halaman
Melansir Liputan6.com, dijelaskan Branch Manager API, Ari Cukmata, untuk membuat satu ambulans memang memerlukan waktu yang lebih lama dibanding mobil biasa di pabrikan.
"Pengerjaan ambulans itu, waktu tercepat 45 hari kerja atau sekitar 1,5 bulan untuk membuat satu unit standar," jelas Ari saat konferensi pers secara virtual, belum lama ini.
Di karoseri, pengerjaan ambulans meliputi rancang ulang kabin, membuat desain untuk peralatan medis sesuai permintaan pelanggan, hingga membuat bodinya jika menggunakan model pikap sebagai basisnya, sedangkan jika dari mobil penumpang tidak dibutuhkan.
2 dari 2 Halaman
Pemasangan Stiker Paling Sulit
Menariknya, dalam pembuatan ambulans bukan hal teknis yang paling sulit, melainkah bagian remeh. Hal tersebut merupakan pemasangan stiker dan logo perusahaan atau instansi yang memesan.
"Biasanya yang susah itu desain stiker atau logo. Kadang terjadi tidak kesesuaian warna atau logo, lalu tulisan yang berakibat dua sampai tiga kali kerja. Bahkan, stiker yang sudah kami setting di kendaraan bisa mengalami perubahan. ini yang rumit," pungkasnya.