Ditakutkan uji emisi gratis menciptakan kerumunan dan memperparah penyebaran virus corona COVID-19.
OTOSIA.COM - Tak sedikit masyarakat berkomentar negatif mengenai uji emisi gratis yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Netizen bahkan menghujani akun Instagram resmi Dinas Lingkungan Hidup, @dinaslhdki dengan berbagai kritik. Sebagian besar di antaranya menilai bahwa uji emisi gratis untuk kendaraan bermotor dengan usia di atas 3 tahun ini kurang berjalan dengan optimal.
1 dari 4 Halaman
andrikurniawekaweka Promo gencar . Eksekusi dilapangan semraut.. amatir ...?!
_monyoonyo Benerin dulu fasilitas, baru ngomong tilang. Antrian kok untung-untungan, aturan gubernur kok mirip ikut doorprize,
diah_aka_wiwi Mau ikut uji emisi. Cuma ya susah, Jam kerja. Antrian panjang piye donk?
rosalindakristien Yg sudah berusaha uji emisi jadi uji emosi ngacung
2 dari 4 Halaman
Beberapa netizen pun menyoroti timbulnya kerumunan akibat uji emisi gratis yang waktu pelaksanaanya cukup singkat, mulai 09.00-12.00 WIB. Bahkan, pelaksanaanya di lapangan justru berlangsung lebih awal, dari 07.00 WIB dan berakhir pada 11.00 WIB.
Kerumunan ini dikhawatirkan bisa menjadi salah satu sarana penyebaran virus corona COVID-19. Terkait hal tersebut, Yusiono, Kabid Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
3 dari 4 Halaman
"Ini merupakan salah satu cara kami melayani masyarakat untuk memenuhi regulasi yang berlaku. Aturannya harusnya berlaku 6 bulan setelah disahkan, 24 Juli 2020 kemarin, jadi ya 24 Januari 2021. Tapi lebih jelasnya kami serahkan ke pihak yang berwenang," terang Yusiono.
"Jadi, mau tidak mau kami menggelar uji emisi gratis di masa pandemi. Seperti hari ini (21/1), kami akhirnya membuka uji emisi gratis lebih awal, dari pukul 09.00 WIB menjadi 07.00 WIB. Karena, kami melihat antrean sudah panjang mulai pukul 06.00 WIB," terang Yusiono saat berbincang dengan redaksi Otosia kemarin (21/1).
4 dari 4 Halaman
Yusiono pun menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Seluruh peserta uji emisi gratis diwajibkan untuk memakai masker dan menjaga jarak. Selain itu, layanan ini pada Kamis kemarin terpaksa diakhiri lebih awal, serta pembatasan maksimal 200 mobil dan 300 motor untuk mengurangi kerumunan.
Sebenarnya ada pilihan agar masyarakat tidak bercampur dalam kerumunan saat uji emisi gratis. Mereka bisa menggunakan layanan di beberapa bengkel yang terdaftar di aplikasi E-Uji Emisi. Tentu saja, ada sejumlah biaya yang dikenakan, mulai Rp50-200 ribu. Sertifikat yang dikeluarkan sah dan berlaku selama 1 tahun.