Toyota C-HR Hybrid ternyata lebih laris dibanding versi mesin konvensionalnya.
OTOSIA.COM - Penjualan Toyota C-HR di Indonesia tak terlalu cemerlang. Itu tak terlepas dari harganya yang terbilang tinggi dibanding para rivalnya lantaran berstatus CBU (completely built-up) atau diimpor secara utuh dari Thailand.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) Toyota C-HR sejak Januari hingga Oktober 2019 hanya mencapai 101 unit.
1 dari 2 Halaman
Distribusi Lebih Pendek
Menariknya, capaian tersebut telah dilampaui oleh versi hybrid. Padahal, Toyota C-HR Hybrid baru didistribusikan pada April 2019 dan telah mencatatkan penjualan wholesales total 302 unit sampai periode Oktober.
Hingga berita ini diturunkan, PT Toyota Astra Motor (TAM) masih belum mengungkap penyebab tingginya penjualan Toyota C-HR Hybrid. Mereka hanya memprediksi bahwa angka itu akan terus naik atau cenderung konstan.
2 dari 2 Halaman
Harga Toyota C-HR Hybrid
Sekadar informasi, Toyota C-HR Hybrid mengusung mesin 2ZR-FXE 4-silinder 1.798 cc 100 ps/ 14,5 Nm. Sedangkan versi konvensionalnya berkode 2XR-FBE 4-silinder 1.798 cc 141 ps/ 17,4 Nm.
Berdasarkan situs resmi PT TAM, harga Toyota C-HR konvensional saat ini mencapai Rp493,35 juta. Sedangkan Toyota C-HR Hybrid dibanderol Rp30 juta lebih mahal, tepatnya Rp523.35 juta. Keduanya memiliki varian dual-tone dengan menambah Rp1,5 juta.