Sangat akrab dengan sang bos, Ipul berbagi cerita dengan Andre Taulany
OTOSIA.COM - Ipul, sopir Andre Taulany yang kerap antar sang bos wira-wiri saat syuting. Siapa sangka sopir dari komedian Andre tersebut miliki kisah hidup yang menarik.
Hal ini terungkap melalui unggahan channel YouTube Taulany TV. Ternyata, sebelum jadi sopir Andre, Ipul pernah jadi pengemudi bajaj dan taksi saat awal perantauan.
1 dari 10 Halaman
Mengenal Ipul
Pemilik nama lengkap Syaiful Mujib ini telah cukup lama mendampingi setiap perjalanan keluarga Andre Taulany. Begitu akrab obrolan mengalir dengan santainya di waktu sahur itu.
"Ipul ini adalah driver pribadi saya yang viral banget. Karena akting-nya dia yang soal lupa. Awal-awal Taulany TV berdiri, Ipul ini yang paling selalu pelupa," tuturnya.
2 dari 10 Halaman
Arti Nama Ipul
Andre pun penasaran dengan arti nama Ipul. Sambil mengulik sopir pribadinya itu, Andre sesekali juga selipkan candaan dan Ipul hanya bisa tertawa malu.
"Kenapa dinamain Syaiful Mujib, mungkin ada artinya?" ujar Andre.
"Syaiful itu pedang pak," jawab Ipul.
"Pedang itu dari bahasa mana? Jangan bohong," papar Andre lagi.
"Maksudnya Ipul pengen punya pedang gitu," tambahnya.
3 dari 10 Halaman
Masa Kecil Ipul
Ipul yang berasal dari Desa Jembayat, Margasari, Tegal sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh Andre.
Andre ingin mengetahui masa kecil Ipul selama di desa, terutama di masa Ramadhan. Setiap sahur kerap keliling kampung membangunkan warga menggunakan rantang yang dipukul.
"Pernah mengalami masa kecil? apa langsung besar seperti ini?," tanya Andre.
"Boleh dong ceritain sedikit. Lahir dimana Pul?" tambahnya.
"Di puskesmas pak," tukas Ipul.
4 dari 10 Halaman
Pernah Dikasih Motor
Saking dekatnya Andre dengan sang sopir, Ipul pun kerap diajak syuting di channel Youtube-nya.
Ternyata Ipul juga pernah menerima hadiah motor atas kesetiaannya bersama keluarga Andre, tapi tidak tahu sekarang keadaan motornya.
"Dia pernah saya kasih hadiah motor, tapi nggak tahu sekarang motornya ada di mana," kata Andre.
5 dari 10 Halaman
Mengadu Nasib ke Jakarta
Ipul mengadu nasib di kota besar saat masih bujangan antara tahun 2004 hingga 2005.
"Waktu itu kamu mengadu nasib atau mengadu ayam awalnya? Nah itu kapan?" tanya Andre.
"Tahun dua ribu empat dua ribu lima lah," tukas Ipul.
6 dari 10 Halaman
Pekerjaan Pertama Narik Bajaj
Pertama kali merantau di ibukota, Ipul coba menyewa sebuah bajaj untuk belajar dikemudikan dan mencari nafkah. Lontaran Andre bukan membuat haru malah jadi tawa lepas.
"Awal-awal kerja apa dulu?" ucap Andre.
"Awal-awal kerja belajar naik bajaj pak," jawab Ipul.
"Kuat dong lo, bajaj ditarik, hebat," kata Andre sembari memperagakan tangan tengah menarik bajaj dengan tali.
7 dari 10 Halaman
Resign Jadi Sopir Bajaj
Ternyata peruntungan Ipul kurang mujur sebagai sopir bajaj. Sebuah kesalahan saat belok sehingga terjadi kecelakaan, terpaksa bajaj sewaannya harus disita kembali.
"Bajaj kalau pas belokan gini miring, jatuh pak. Terus diminta lagi bajajnya sama yang punya," ujar Ipul.
"Terus dipecat?" tukas Andre.
"Mengundurkan diri pak, bukan dipecat," jawab Ipul.
8 dari 10 Halaman
Jadi Sopir Taksi
Sebelum bekerja dengan Andre, lebih tepatnya Ipul jadi sopir taksi sekitar tiga hingga empat tahun. Sebuah pengalaman unik pernah dialami Ipul dan terkenang hingga kini.
"Ada pengalaman unik gak, semenjak jadi sopir taksi?" tanya Andre.
"Ada pak, pernah dikomplain bawa tamu yang survei minimarket. Survei dari toko ke toko," ujar Ipul.
9 dari 10 Halaman
Disangka Hantu Siang Hari
Pengalaman unik berjanjut ketika komplain dari atasannya atas sikap Ipul terhadap tamu yang sudah menyewa jasanya. Kesalahpahaman hingga Ipul mengira bahwa tamunya tadi adalah hantu.
"HPnya ketinggalan di mobil, dia ngambil langsung tutup pintu. Saya langsung jalan. Sampai jauh dari Kebayoran ke Jatinegara, 'Bu ini mau kemana'. Diam aja, 'Bu ini mau kemana lagi bu'? Pas nengok gak ada," papar Ipul.
"Kirain setan, kirain setan itu pak siang-siang. Setan nih, setan nih, takut," tambahnya.
10 dari 10 Halaman
Masih Jadi Rejeki Besar
Andre masih mengulik dan penasaran. Ipul akhirnya menuju alamat kantor yang tertera di tas penumpang yang masih tertinggal di dalam. Sampai di kantor, tidak dimarahi lagi dan malah diberi uang lebih.
"Saya balik ke kantornya, ketemu securitinya malah dikasih duit," kata Ipul.
"Artinya lo nggak berbuat jahat, tasnya nggak diambil," ujar Andre.
"Padahal dia masuk cuma ambil HP doang," tutup Ipul.
Sumber: Merdeka.com