Otosia.com Xenia disebut mobil sejuta umat karena tergolong sebagai mobil laris di Indonesia. Namun di tengah masa pandemi ini, penjualannya disebut-sebut sedang ambruk.
Pandemi memang berefek pada segala hal termasuk penjualan kendaraan bermotor. Akan tetapi, khusus untuk Xenia, pukulannya memang dari berbagai hal.
Baca Juga
"Kalau kami lihat dari komposisi segmennnya Indonesia memang segmennya Xenia, Avanza, Ertiga. Dulu kan segmen (low MPV) ini 22-25 persen komposisi market Indonesia. Di tahun 2020 segmen ini juga turun setelah kwartal ke-2 tinggal 15-16 persen atau mengalami penurunan sekitar 6 persen," urai Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation pada jumpa pers virtual, Jumat (11/9)
(kpl/nzr)
Next
Dia mengilustrasikan bahwa dengan demikian, yang terpukul bukan hanya Daihatsu Xenia. Sebab gambaran di atas menunjukkan bahwa low MPV lain pun akan turun secara penjualan.
"Artinya yang turun bukan hanya Daihatsu tetapi juga yang lain. Kan pemainnya ada beberapa brand," kata dia.
Daihatsu sendiri sudah melihat bahwa tren konsumen juga bergeser. Mereka yang tergolong konsumen makin terfilter di masa keterpurukan ekonomi akibat pandemi.
Next
"Selama masa pandemi Maret-Agustus ada penurunan siapa sih orang yang beli mobil di masa seperti ini? Orang yang benar-benar butuh dan benar-benar punya uang, orang itu kami duga menurun," ujarnya.
Dengan demikian, mereka yang sejatinya terbidik sebagai pasar untuk Xenia pun beralih ke pilihan di bawahnya dengan kapasitas kendaraan pilihan serupa.
"Kalau 7-seater bisa jadi turunnya ke Sigra. Soalnya kami lihat penjualan Sigra turunnya lebih sedikit. Mereka mungkin masih butuh 7-seater, tapi turun ke segmen LCGC," kata dia.