Sukses

Waduh, Ayah Jorge Lorenzo Sebut Valentino Rossi Pembalap yang Tak Sportif

Otosia.com Pada MotoGP era modern, Marc Marquez dan Johann Zarco kerap dianggap sebagai dua pembalap paling agresif dan berbahaya. Mengingat mereka sering terlibat insiden dengna rider lain.

Tapi di masa lalu, Loris Capirossi pernah membuat manuver yang agresif pada Tetsuya Harada saat memperebutkan posisi kedua dalam lap pamungkas di Argentina. Rupanya, ayah Jorge Lorenzo, Chicho Lorenso menilai hal itu belum sebanding dengan apa yang dilakukan Rossi.

Kepada Corsidemoto, Chicho mengatakan bahwa Rossi adalah si jago perang, karena menurutnya The Docotr adalah pembalap MotoGP yang tak sportif. Menurutnya, Rossi memang bukan rider agresif di trek, tpai dia suka melemparkan perang psikis atau psy war kepada rivalnya.

Video Terpopuler yang Kamu Cari
 (kpl/tys)

Next

Salah satunya yakni dengan rival bebuyutannya, Max Biaggi. Menurut Chicho, "psy war" Rossi ini terbukti lewat insiden kontroversial di tikungan terakhir Jerez, Spanyol, pada 2005 dengan Sete Gibernau, dan juga duel sengit dengan Casey Stoner di Laguna Seca, Amerika Serikat pada 2008.

"Sete orang pertama yang harus mengalami perilaku tidak fair Vale di trek. Vale membuatnya melebar dan terus mengganggunya di podium. Dengan Max nyaris sama, Vale selalu menerapkan strategi serupa. Di Laguna Seca, ia menyalip Casey di Corkscrew, dan terus mengganggunya sampai pikiran Casey kacau dan terjatuh," ujarnya.

 

Next

Berubah Sejak Simonceli Tewas

Chico juga mengaku ingat saat Rossi memenangi balapan di Sepang, Malaysia, dan melakukan selebrasi di podium dengan membawa kursi. Rossi membantah selebrasinya itu untuk mencemooh Dani Pedrosa yang sedang cedera lutut dan finis ketiga. Namun Chicho punya opini lain.

"Vale naik podium sambil bawa kursi. Ia melakukannya untuk mencemooh Dani. Ia juga menyerang John Hopkins yang mematahkan giginya dalam kecelakaan dan Vale mencemoohnya. Saat Jorge jadi rivalnya, ia melakukan semua strategi ini tapi tak berhasil," ungkapnya.

Uniknya, Chicho yakin bahwa Rossi sudah meninggalkan teknik "psy war"-nya usai sang sahabat, Marco Simoncelli meninggal akibat kecelakaan tragis di Sepang. "Bisa dibilang bahwa sejak 23 Oktober 2011 (tanggal tewasnya Simoncelli), perilaku Vale telah berubah. Mungkin ia sudah paham dalam olahraga ini Anda bisa kehilangan nyawa," tutupnya.

Uniknya, kini Rossi dan Lorenzo sendiri sudah tak lagi bermusuhan. Keduanya justru bekerja sama karena Lorenzo tengah menjabat sebagai test rider Yamaha. Rossi sendiri mengakui bahwa ia lah yang mendorong Yamaha untuk menggaet Lorenzo.

Sumber: Bola.net

Loading