Sukses

5 Alasan Royal Enfield Himalayan Layak Dimiliki

Otosia.com Royal Enfield menjadi salah satu pabrikan yang konsisten menghadirkan motor bergaya retro. Di kelas adventure touring, mereka pun menerapkan konsep lawas pada Royal Enfield Himalayan, tanpa mengurangi fungsinya untuk melibas medan on-road maupun off-road.

Selama akhir pekan kemarin, redaksi Otosia berkesempatan untuk merasakan sensasi menjelajah bersama Royal Enfield Himalayan. Setelah menempuh sekitar 500 km, ada 5 hal yang menarik dan membuat motor gede (moge) adventure ini layak untuk dimiliki:

Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton
 (kpl/crn)

Next

Desain Unik

Memang bagus atau tidaknya desain adalah persoalan selera masing-masing. Tapi, tampilan Royal Enfield Himalayan terbilang unik. Mereka sukses memadukan nuansa retro dengan konsep motor adventure. Posturnya jangkung, terdapat windshield di depan, skid-plate, dan rak di belakang untuk menaruh barang bawaan.

Tangki melengkung halus, lampu dan spion bulat, serta mesin yang terekspos juga turut memperkuat aura retro. Speedometernya memang terkesan modern dengan hadirnya MID dan kompas digital, serta backlight instrumen panel putih, tapi mereka tetap mempertahankan penggunaan penunjuk analog di speedometer, tachometer, dan indikator bahan bakar.

Next

Mudah dikendalikan

Bobot Royal Enfield Himalayan memang cukup berat, 191 kg, dan kapasitas tangkinya mencapai 15 liter. Motor ini juga cenderung jangkung dengan panjang 2.190 mm, lebar 840 mm, tinggi 1.360 mm, dan wheelbase 1.465 mm. Tapi, dimensi tersebut tidak terlalu mengintimidasi pengendaranya, terlebih bagi seorang pemula. Posisi tangkinya cukup rendah dan tidak terlalu lebar.

Selain itu, tinggi jok Royal Enfield Himalayan sangat bersahabat dengan postur orang Indonesia, hanya 800 mm, meski memang kedua kaki tidak menapak sempurna bagi yang bertinggi di bawah 170 cm. Stangnya yang lebar turut membuat motor ini mudah dikendalikan, terlebih ketika harus melewati kemacetan dan medan off-road. Pengendara pun bisa menghemat energi berkat mesin yang tidak over-power.

Next

Posisi Berkendara Nyaman

Stang lebar tidak hanya mempermudah handling, tapi juga meningkatkan kenyamanan berkendara. Posisinya cukup tinggi, sehingga tangan tidak menahan berat badan ketika berkendara. Punggung juga relatif tegak dan tulang ekor bisa tersangga lekukan antara jok depan dan penumpang. Bangku Royal Enfield Himalayan juga sangat empuk, tidak licin, dan cepat kering setelah melibas hujan atau pun dicuci.

Kenyamanan berkendara Royal Enfield Himalayan juga tak terlepas dari suspensi depan teleskopik dan monoshock di belakang yang tingkat peredamannya baik, tapi tidak terlalu mengayun. Jalan berlubang atau berbatu bisa dilalui dengan mudah. Mengerem saat melintasi trek yang licin juga semakin percaya diri berkat hadirnya fitur ABS di masing-masing rem cakramnya.

Next

Konsumsi Bahan Bakar Irit

Secara angka, tenaga yang dihasilkan mesin 1-silinder 411 cc SOHC Royal Enfield Himalayan memang tidak terlalu besar, hanya 24,3 hp, dengan torsi maksimum 32 Nm. Karakternya memang kurang cocok untuk beradu cepat, tapi mampu melibas tanjakan ekstrim dengan mudah. 

Mesin Royal Enfield Himalayan 2020 juga terbilang sangat irit. Dengan metode berkendara ala kadarnya, tanpa memperhatikan prinsip eco-riding, redaksi Otosia mampu mencatatkan konsumsi bahan bakar nyaris 30 km/liter, tepatnya 29,8 km/liter pada moge ini.

Next

Harga Terjangkau

Mengenai harga, Royal Enfield Himalayan kini dibanderol Rp114,3 juta (OTR Jakarta). Angka ini sebenarnya cukup terjangkau untuk sebuah moge adventure dan memiliki cita rasa klasik, serta nilai sejarah yang dihadirkan.

Dengan nominal tersebut pun, Otolovers bisa merasakan sensasi motor dual-purpose yang irit bahan bakar dan nyaman, serta siap untuk diajak melibas medan off-road ringan. Untuk review lengkapnya, bisa baca artikel ini: Review: Royal Enfield Himalayan, Moge Irit Jagonya Tanjakan.

Loading