Otosia.com Keputusan-keputusan yang dibuat oleh pembalap MotoGP Andrea Dovizioso cukup menghebohkan. Terlebih soal bursa tranfer pembalap untuk musim MotoGP 2021.
Keputusan pertama saat dia memilih untuk hengkang dari Ducati. Dovi memutuskan tak lagi bergabung di Ducati untuk MotoGP 2021, yang dia umumkan menjelang MotoGP Austria.
Keputusan kedua yang cukup menyedot perhatian adalah keputusan yang baru saja dia buat. Pembalap Italia itu memutuskan untuk cuti panjang pada musim depan, MotoGP 2021.
Dovi mengatakan bahwa dia akan kembali ke trek balap secepatnya ketika menemukan tim balap yang tepat baginya. Selama cuti panjang itu, dia akan melakukan aktivitas yang sesuai dengan passionnya.
Video Populer yang Kamu Cari
powered by
Wildcard GP Italia
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3667634/original/084432600_1639369438-dovi-sepang66v.jpg)
Mengingat tahun depan bisa jadi benar-benar tidak melihat Dovi ada di sirkuit MotoGP, mari melihat kembali bagaimana pembalap asal Italia itu bisa berada di kalangan pembalap elit MotoGP.
Seperti dikutip dari laman Motogp.com, Dovi memulai karir balapnya di Grand Prix pada 2001 sebagai pembalap wildcard GP Italia. Dia baru menjadi pembalap sepenuhnya pada musim 2002.
Sejak itu, Dovi menunjukkan tajinya saat podium pertamanya di GP Afrika Selatan. Pada 2004, pertama kalinya Dovi menjadi juara dunia di kelas 125cc dengan perolehan 11 podium. Lima diantaranya adalah kemenangan (P1).
Rookie MotoGP
Dovi kemudian naik ke kelas 250cc pada tahun 2005. Pada debutnya di kelas menengah, Dovi mengklaim posisi ketiga secara keseluruhan setelah lima kali podium.
Selama beberapa musim selanjutnya, Dovi berada di posisi kedua klasemen setelah mengumpulkan 21 podium. Dovi juga dua kali finish di belakang Jorge Lorenzo.
Hal itu kemudian membawanya naik kelas ke kelas utama pada tahun 2008 bersama Honda and JiR Team Scot MotoGP. Dovi memulai debut di kelas premier sebagai rookie yang mengesankan.
Dari Honda ke Yamaha
Dovi berada di posisi kelima di Kejuaraan Dunia dan mendapatkan podium pertamanya saat MotoGP Malaysia. Lalu, Repsol Honda Team pun merekrutnya pada tahun 2009.
Bersama Repsol Honda Team, Dovi menyegel kemenangan perdananya di inggris. Setidaknya 14 podium berhasil diraih Dovi bersama tim pabrikan Jepang itu.
Dua tahun bersama Honda, Dovi kemudian pindah ke Tech3 Yamaha pada 2012. Enam kali posisi ketiga diamankan bersama Yamaha, sebelum akhirnya Dovi bergabung ke tim pabrikan Ducati pada 2013.
Memulai dengan Ducati
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3667635/original/099116400_1639369439-dovi-garage10c.jpg)
Angka 04 tampaknya menjadi sesuatu yang berharga bagi Dovi untuk membawa Ducati kembali ke puncak. Kompetisi ketat membuat Dovi harus bekerja keras sepanjang musim 2013, 2014 dan 2015.
Pembalap yang dijuluki DesmoDovi itu mendapatkan kemenangan pertamanya di MotoGP Malaysia 2016. Hingga pada 2017, pertempuran yang sengit Ducati vs Honda (Marc Marquez) tak terhindarkan.
Andrea Dovizioso harus puas berada di belakang Marc Marquez, menjadi runner-up di Kejuaraan Dunia MotoGP 2017. Kondisi itu berulang pada MotoGP 2018 dan MotoGP 2019, setelah Dovi berjuang lebih keras berkompetisi melawan Marc Marquez.
Kesempatan Juara Dunia
Pada 2019, Dovi mendapatkan sembilan podium termasuk dua kali kemenangan. Pada tahun 2020, kesempatan Dovi untuk menjadi juara dunia MotoGP 2020 tampak lebih terbuka.
Terlebih Marquez harus cuti sepanjang musim, kecuali seri pembuka MotoGP Spanyol di Jerez yang membuatnya cedera.
Tapi sayangnya, hingga menjelang berakhirnya MotoGP 2020, Dovi baru berhasil mendapatkan satu kali kemenangan saat MotoGP Austria. Usai seri Austria di Red Bull Ring, Dovi belum kembali berdiri di podium kemenangan MotoGP 2020.