Sukses

Ini Asal Usul Nama Sedan, Awalnya Bukan untuk Mobil

Otosia.com Mobil sedan saat ini identik dengan kendaraan mewah. Namun siapa sangka nama sedan sendiri awalnya bukan untuk kendaraan roda empat.

Berasal dari bahasa Latin dan Italia, sedan memiliki arti sedes/sedere atau "untuk duduk". Pada awal 1600-an, terdapat istilah sedan dari bahasa Italia, yang datang dari kata sede (kursi).

Video Populer yang Kamu Cari
 (kpl/ahm)

Next

Seperti dilansir Jalopnik, pada zaman itu, sedan diartikan sebagai "kursi tertutup yang berada di atas palang". Belum menggunakan mesin, istilah ini digunakan untuk alat transportasi yang diangkat oleh manusia di bagian depan dan belakang seperti tandu.

Kata sedan akhirnya masuk ke Inggris pada tahun 1630-an dan masih memiliki arti sebagai tandu. Seiring berjalannya waktu, mobil pertama yang disebut sedan di Amerika ialah Speedwell lansiran 1911 yang dirakit di Ohio, Amerika Serikat.

Next

Pernah berjaya ditahun 1970 an hingga awal 2000, mobil sedan saat ini tak lagi menjadi perhatian di pasar otomotif Tanah Air. Hal itu tak terlepas dari pajak kendaraan yang cukup tinggi dibandingkan mobil penumpang disegmen MPV dan LCGC.

Berlandaskan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013, Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN-BM) untuk sedan di bawah 1,5 liter adalah 30 persen, sementara di atas itu 40-75 persen. Sementara segmen-segmen lain hanya 10 persen.

Next

Banyak Digunakan Pejabat

Mobil sedan sendiri di masa Orde Baru kerap dipakai oleh pejabat. Alhasil membuat sedan dicap sebagai kendaraan mewah. Sehingga cukup menyita perhatian masyarakat di masa itu.

Sebagai informasi, Mercedes-Benz W116 Barong 1975, Mercedes-Benz W126 Eagle 500SEL 1987, Mercedes-Benz W140 S600 1994 merupakan sedan yang pernah dipakai sebagai mobil kenegaraan sepanjang masa pemerintahan Soeharto.

Mobil dinas para menteri kala itu juga berada di segmen sedan. Beberapa model yang pernah dipakai ialah Volvo 264 GL, Volvo 740 GL, Volvo 960, dan Volvo S90.

Penulis: Dian Tami Kosasih

Sumber: Liputan6.com

Loading