Sukses

Ini Respon Marc Marquez Usai Comeback di MotoGP Portugal, Penuh Haru

Otosia.com Setelah menepi 9 bulan karena cedera, Marc Marquez akhirnya kembali lagi balapan di MotoGP, tepatnya di seri ketigal yang digelar di Sirkuit International Algarve, Portimao, Minggu (18/4/2021) kemarin.

Usai menyelesaikan balapan dan finis di urutan ke-7, rider asal Spanyol itu tak bisa membendung emosinya. Saat berada di paddock ia begitu gembira, namun juga kelelahan.

"Saya orang yang suka menyimpan emosi di dalam, tetapi ketika saya tiba di paddock dengan semua mekanik saya, saya tidak bisa mengendalikan emosi," kata juara dunia delapan kali itu dikutip dari Crash.net.

"Jadi ketika saya tiba di dalam kotak, tentu saja saya lelah dan kelelahan, tetapi itu adalah ledakan emosi yang tidak dapat saya kendalikan, tetapi itu sangat menyenangkan!" katanya lagi.

Video Terpopuler saat Ini
 (kpl/ahm)

Next

Menurutnya, di balapan pertamanya ini ia merasa kesulitan saat di lap pertama. Ia kehilangan kecepatan dan kendali atas motornya. Alhasil Joan Mir dan pembalap-pembalap lainnya mulai menyalipnya.

"Hal tersulit adalah lap pertama karena saya tidak berada di posisi saya. Seperti di sekolah ketika Anda bermain sepak bola dengan orang yang lebih tua!" candanya.

"Saya tidak memiliki kecepatan, saya tidak memiliki kendali atas motor. Kemudian Mir dan semua orang mulai menyalip saya," ujarnya lagi.

Next

Lebih lanjut, Marc menilai jika ia belum bisa beradaptasi dengan situasi balap. Setelah sekian lama tak balapan, ia belum bisa memahami di mana tempat mengerem di belakang pembalap lain, cara menyalip, dan saat menikung.

Oleh karena itu, ia mencoba untuk menenangkan diri dan menyesuaikan cara balapnya. Dan perlahan ia bisa meningkatkan ritme balapnya.

"Setelah 6 lap pertama saya berpikir, "Oke, saatnya bernapas". Jika tidak, saya tidak akan menyelesaikan balapan. Kemudian saya menenangkan diri, saya tidak melakukan pertarungan seperti ini dan saya menemukan tempatku," tuturnya.

"Kemudian saya memulai balapan saya, saya meningkatkan ritme saya selangkah demi selangkah dan saya mampu melakukan lap terbaik pribadi saya menjelang akhir balapan." ujarnya lagi.

Next

Usai menemukan ritme balapnya, sebenarnya ia berniat untuk mengejar Aleix Espargaro yang finis di depannya. Hanya saja kondisi tubuhnya tak memungkinkan lagi untuk melakukan hal itu.

"Saya mencoba mengejar Espargaro lagi, tapi tiba-tiba tubuh saya berkata (cukup). Selama lima atau enam lap terakhir saya hanya duduk di atas motor, mencoba menyelesaikan balapan. Itu yang terpenting, jadi finis saja 13 detik di belakang (pemenang balapan) Quartararo luar biasa. " tutupnya.

Next

 

 

Next

Loading