Otosia.com Taksi terbang memang sudah dikembangkan sejak beberapa tahun lalu. Menariknya, masyarakat akan bisa menggunakannya kurang lebih 4 tahun lagi. Hal ini tak lepas dari pengumuman yang baru diungkap Hyundai.
Melansir Gaadiwaadi, Hyundai dan General Motors (GM) sama-sama mengumumkan percepatan upaya pengembangan mobil terbang. GM sendiri membutuhkan waktu hingga tahun 2030 agar teknologi ini bisa dikomersilkan. Namun Hyundai menyatakan bahwa mereka bisa membawa taksi terbang pada 2025.
(kpl/ahm)Next
Global Chief Operating Officer Hyundai, Jose Munoz mengungkapkan bahwa peluncuran mobil terbang lebih cepat dari jadwal aslinya. Sebelumnya, Hyundai berharap taksi terbang mulai beroperasi di bandara-bandara besar Amerika Serikat pada 2028. Tapi kini Hyundai optimis hal itu bisa terwujud sebelum 2025.
Taksi terbang Hyundai akan memakai baterai listrik dan mampu mengangkut enam orang. Munoz pun optimis dengan teknologi ini, terlebih lagi banyak peluang di industri taksi terbang.
Next
Munoz juga percaya bahwa mobil terbang dapat digunakan sebagai transportasi kargo. Bahkan Hyundai berencana menawarkan berbagai layanan melalui mobil terbangnya ini.
Sebelumnya pada 2019 lalu, Hyundai sudah menjanjikan investasi sekitar USD1,5 miliar atau Rp21 triliun (Kurs USD1=Rp14.489) untuk pengembangan mobilitas perkotaan. Bahkan Hyundai sudah memiliki Divisi Mobilitas Udara Perkotaan Khusus yang dipimpin oleh mantan insinyur NASA Jaiwon Shin.
Next
Sebenarnya pengembangan kendaraan terbang juga telah dilakukan oleh berbagai merek mobil. Tercatat ada Toyota, Daimler AG, dan Geely yang sudah sibuk mengembangkan mobil terbang, baik secara mandiri atau bermitra.