Sukses

Toyota Estima, Senyaman Alphard dengan Tampilan Unik

Otosia.com Siapa sih yang tidak tahu Toyota Alphard di Indonesia? Mobil bongsor nan mewah itu kerap menjadi pilihan utama bagi para kaum konglomerat untuk mobilitas sehari-hari.

Dengan demikian, harga Toyota Alphard tergolong stabil, di pasar mobil seken sekalipun. Berdasarkan berbagai situs car listing di Indonesia, MPV yang juga digunakan oleh Menteri-menteri Indonesia itu berkisar di harga Rp 250 juta ke atas untuk versi generasi kedua, tahun 2009 dan seterusnya.

Lantas apakah bagi Anda yang menginginkan Toyota Alphard dengan dana Rp 200 jutaan tidak mempunyai jalan lain?

 

Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton
 (kpl/dit)

Next

Toyota Estima Aeras dengan S Package (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Meet alternatifnya, Toyota Estima. Mobil yang diboyong langsung dari Jepang ini berada di keluarga Toyota Previa dengan platform berkode "MC". Menariknya, sasis tersebut ternyata juga digunakan untuk Toyota Alphard yang masih diproduksi saat ini.

Lantaran Completely Built Up (CBU) Jepang, mobil ini terbilang cukup istimewa. Toyota Estima lebih jarang ditemukan di jalanan dibanding Alphard. Artinya, secara tidak langsung, mobil ini lebih exclusive.

Unit yang kami pinjam disediakan oleh Pak Rumpoko, kerabat dekat salah satu penulis Otosia. Pria yang kerap disapa Tiot ini membeli Toyota Estima tahun 2007 dengan alasan mencari mobil yang nyaman untuk membawa keluarga.

Lantas bagaimana rasanya mengendarai Toyota Estima? Yuk kita lihat lebih dekat detail-detail MPV asal negeri sakura ini.

Eksterior

Sisi belakang Toyota Estima (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Toyota Estima mengusung bahasa desain khas Jepang yang cenderung lebih membulat. Selayaknya mobil dari keluarga Previa, setiap model menggunakan bentuk egg shape bahkan hingga generasi ketiganya yang kami review saat ini.

Bodi mobil terlihat menyatu dari depan hingga depan, membentuk garis streamline unik yang jarang ditemukan di mobil-mobil Indonesia.

Mobil ini sudah disematkan lampu projector otomatis dengan pencahayaan HID, lampu belakang titik LED, dan sudah menggunakan pintu baris kedua sliding. Pintu tersebut tentunya mempermudah akses keluar masuk penumpang, terutama di area parkiran padat.

Next

Karena Toyota Estima tergolong CBU, spesifikasi mobil ini tidak menetap. Untuk unit yang dipinjamkan ke Otosia ini adalah Estima model Aeras yang sudah disematkan "S Package".

Pada dasarnya paket ini sedikit merubah tampilan Estima dengan penggunaan bodykit yang lebih dan pelek yang lebih sporti. Pelek mobil itu bermotif jari-jari 10 palang dengan ukuran 18 inci.

Memang untuk standar 2021, hal-hal di atas terbilang umum. Namun hal-hal ini cukup revolusioner dan jarang ditemukan di mobil-mobil pada zamannya.

Interior

Interior Toyota Estima dengan setir dari Toyota Fortuner (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Sama seperti Alphard, daya tarik Estima berada di interiornya. MPV bongsor ini lebih tertuju untuk memaksimalkan kenyamanan, dibandingkan driving engagement.

Toyota Estima memboyong bentuki dasbor bertingkat, mirip Toyota Voxy saat ini. Seluruh informasi yang dibutuhkan pengemudi berada di area speedometer atas di atas yang terpisah dengan head unit.

Next

Ngomong-ngomong soal head unit, Pak Tiot sudah mengganti sound system mobil ini. Termasuk di dalamnya adalah penambahan speaker di kaca belakang, tweeter, ampli, serta subwoofer di baris ketiga. Hal ini tentu menambah kenyamanan dan kenikmatan selama berkedara.

Kursi baris kedua mobil ini sudah captain seat yang dilengkapi beragam fitur. Sebagai contoh, tiap sisi jok sudah disematkan armrest, ada meja lipat di bagian tengah, serta fitur ottoman.

Next

Kursi baris kedua Toyota Estima (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Selain itu, adanya double sunroof memberi pencahayaan optimal untuk kabin baris pertama dan kedua. Menurut kami, dua kaca di atap ini cukup penting, mengingat bodi besar mobil ini membuat kabin cukup gelap.

Tidak lepas dari konsep kenyamanan, AC mobil ini sudah triple zone. Artinya pengemudi, navigator di depan, serta penumpang di belakang masing-masing bisa menyetel suhu AC sesuai dengan keinginan masing-masing. Tidak lagi saling komplen kedinginan atau kepananasan.

Sementara perubahan lain pada mobil ini terlihat pada lingkar kemudi yang sudah tidak standar. Pak Tiot menggantikan bagian tersebut dengan setir dari Toyota Fortuner terbaru. Yang menarik tombol-tombol untuk audio berfungsi dan terkoneksi, namun, lantaran Estima ini tidak mempunyai MID, tombol di bagian kanan hanya digunakan untuk klakson.

Perbedaan spesifikasi

Ilustrasi dual sunroof pada Toyota Estima (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Mengingat spek Toyota Estima di Indonesia tidak sama, ada beberapa perbedaan pada unit yang dipinjamkan ke Otosia ini.

Interior mobil ini minim warna coklat atau beige, mulai dari kulit jok hingga panel kayu di dalamnya. Sementara speedometernya berwarna merah, bisa jadi karena penambahan S Package tersebut.

Selain itu, beberapa Estima diketahui mempunyai tombol untuk, secara otomatis, menaik-turunkan kursi baris ketiga dan wiper sudah otomatis. Kedua fitur tersebut tidak ditemukan pada unit kepunyaan Pak Tiot.

Rasa berkendara

Mesin 2.400cc 2AZ-FE di Toyota Estima (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Mayoritas Toyota Estima yang hadir di Indonesia dibekali mesin 2.400cc empat silinder berkode 2AZ-FE dengan output 170 hp dan torsi 220 Nm. Ya, pada dasarnya mobil ini menggunakan mesin yang sama dengan Toyota Camry dan sekaligus Toyota Alphard generasi kedua.

Yang berbeda adalah transmisi bawaannya. Toyota Alphard generasi kedua sudah mengusung transmisi CVT dengan 7 percepatan. Sementara Toyota Previa sebelum tahun 2010 masih diberikan transmisi otomatis 4 percepatan yang lebih konvensional.

Hal ini membuat akselerasi Toyota Estima cukup agresif saat pedal gas ditekan cukup dalam, seperti ada kickdown. Namun, jika dikendarai selayaknya mobil keluarga, jantung pacu mobil itu tergolong halus. Bahkan mesin sering berputar di kisaran 1.000 rpm dalam kondisi santai.

Next

Bagasi luas di mana kursi baris ketiga terlipat rata lantai (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Sedangkan urusan menikung bukanlah inti utama mobil ini. Meski diberikan ukuran ban lebih besar, bodi mobil yang tergolong tinggi dengan mudah terjadi gejala limbung saat menikung cukup keras. Bukan berarti akan terguling, hanya kurang percaya diri untuk berbelok, mirip dengan sepupu terdekatnya Toyota Alphard.

Kendati demikian, tugas mobil ini adalah memboyong satu keluarga ke tempat tujuan, dekat maupun jauh, dengan tingkat kenyamanan paling optimal, mulai dari bantingan suspensi empuk dan kekedapan kabin yang mumpuni.

Lantaran fitur mobil ini cukup sebanding dengan Toyota Alphard, menurut kami Toyota Estima bisa jadi pilihan menarik. Terutama bagi Anda yang menginginkan tampil lebih eksklusif dan berbeda dari para pemilik Alphard.

Loading