Sukses

Kapan Sebaiknya Oli Transmisi Otomatis Perlu Diganti?

Otosia.com Kepadatan dan kemacetan menjadi pemandangan biasa di kota-kota besar di Indonesia terutama di jam-jam sibuk. Berkendara dengan transmisi manual dalam situasi kerap dilanda kemacetan lebih repot ketimbang transmisi otomatis.

Karena itulah mobil dengan transmisi otomatis banyak dipilih dalam situasi berkendara di perkotaan yang padat. Tinggal gas dan rem, tanpa perlu repot sering-sering menginjak kopling.

Namun demikian transmisi otomatis perlu perawatan khusus. Misalnya direkomendasikan pengantian oli transmisi otomatis atau Automatic Transmission Fluid (ATF) setiap dua tahun sekali atau 20.000 km.

 

Video Populer yang Kamu Cari
 (kpl/nzr/ahm)

Metode yang Bisa Dipilih

Metode yang Bisa Dipilih

Perawatan berkala ini untuk memastikan kenyamanan perpindahan gigi dan menjaga umur transmisi lebih lama, serta untuk menghindari rusaknya transmisi otomatis mengingat tingginya biaya perbaikan mesin transmisi.

“Kami merekomendasikan untuk menggunakan metode flushing atau kuras dalam penggantian oli transmisi, untuk dapat mengeluarkan kotoran pada mesin transmisi secara tuntas,” kata Yosef Krisna, Assistant Manager Aisin Asia PTE LTD selaku pemasar oli ATF merek Aisin.

Pentingnya Mengganti Oli

Pentingnya Mengganti Oli

Penjelasan pentingnya mengganti oli transmisi disampaikan pada gathering bersama komunitas mobil di Jakarta. Acara ini sendiri dihadiri oleh empat komunitas mobil di Jakarta, di antaranya adalah Innova Community (IC), Terios Rush Club Indonesia (TeRuCI), Avanza Xenia Indonesia Club (AXIC), dan Ertiga Club Indonesia (ERCI).

Oli transmisi otomatis sendiri memiliki beragam kandungan kimia yang disesuaikan dengan spesifikasi transmisi kendaraan. Dalam kandungannya biasanya terdapat gabungan aditif untuk perlindungan saat temperatur tinggi, anti karat, pelembab gasket, anti deterjen dan oksidan, anti busa, serta anti keausan dan sebagainya.

Loading