Otosia.com Bridgestone Corporation bekerjasama dengan Badan Sains dan Teknologi Jepang (JST) untuk melakukan pengembangan sistem pengisian nirkabel kendaraan listrik. Pengumuman kerjasama ini berlangsung di Laboratorium Fujimoto dari program Pascasarjana Frontier Sciences di University of Tokyo, NSK Ltd.
Dalam kerjasama tersebut keduanya akan mengembangkan teknologi baru yang akan memastikan jarak tempuh kendaraan listrik lebih jauh dan konsumsi baterai yang lebih minim dengan memasang motor di dalam roda yang dapat menerima tenaga listrik langsung dari jalan baik saat mengemudi atau berhenti.
Jika terwujud, sistem ini akan mengatasi kekurangan baterai di masa depan serta membantu mengurangi bobot kendaraan listrik itu sendiri.
Video Terpopuler yang Kamu Cari
powered by
Tugas University of Tokyo
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3683985/original/034455900_1639449936-kona-listrikzo3.jpg)
Dalam proyek penelitian dan pengembangan ini, University of Tokyo bertanggung jawab untuk perumusan dan pengujian konsep pengisian daya listrik nirkabel pada saat berjalan yang terjadi pada motor yang berada di roda serta penelitian dan pengembangan teknologi dasarnya.
NSK akan mengawasi pengembangan motor roda yang lebih mudah dimasukkan ke dalam kendaraan dengan memanfaatkan teknologi yang dikembangkan melalui proyek-proyek motor roda sebelumnya.
Mereka juga akan mengeksplorasi kemungkinan metode pemasangan infrastruktur pengisian daya listrik nirkabel lainnya yang diperlukan masyarakat.
Tugas Bridgestone
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3692074/original/006443700_1639464041-ban_bridgestone-b.jpg)
Sementara Bridgestone akan memimpin dan membantu proses pengembangan ban untuk membuat pasokan listrik yang sangat efisien terhadap motor roda saat pengisian dengan menggunakan teknologi material pada ban.
Rencananya desain, prototipe, dan verifikasi motor di roda pada kendaraan listrik tersebut akan diproduksi. Pada tahun 2022, proyek ini akan menguji sistem pada kendaraan yang sudah dilengkapi dengan ban baru tersebut.
Berdasarkan masukan dari berbagai organisasi dan perusahaan yang terlibat dalam pengembangan sistem ini, maka tim proyek tersebut akan terus bergerak maju dengan pengembangan dan selanjutnya menargetkan transisi ke fase pengujian verifikasi pada tahun 2025.