Otosia.com Saat pertama kali diluncurkan, Mitsubishi Xpander langsung menggebrak pasar dengan menggeser MPV Toyota dan Daihatsu sebagai mobil terlaris di Indonesia. Namun, kini jalan MPV Mitsubishi tersebut berbeda dan sudah tidak lagi menjadi idaman di segmennya.
Mitsubishi Indonesia menanggapi ini dengan tetap semringah. Sebab, ada yang tidak disadari oleh masyarakat terkait hal tersebut.
Baca Juga
"Sebuah mobil baru ada lifecycle-nya. Semua produk begitu. Begitu launching dia akan booming, lalu stabil saya kira itu wajar,” kata Irwan Kuncoro, Director of Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) saat kunjungan ke kantor Kapanlagi Youniverse di Jakarta, Rabu (6/11).
“Dan kalau bicara posisi brand, sebetulnya dalam 2-3 tahun mengalami peningkatan peringkat dari yang sebelumnya ke-6, sekarang ke-4. Mitsubishi itu memang awalnya kuat di commercial vehicle. Di LCV itu udah 2 peringkat naik," lanjutnya.
(kpl/nzr/ahm)Xpander Masih Pesaing Utama
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3672008/original/086690000_1639377009-mitsubishi-xpander-2ydd.jpg)
Yang luput adalah, Mitsubishi hanya punya Xpander di jajaran low MPV. Dia pun jadi wakil kuat di pasar Indonesia sebab produk-produk Mitsubishi lainnya berada di nomor satu.
"Kalau bicara kompetisi, kita harus lihat produk di mana di segmen Mitsubishi punya. Di sana, posisi Mitsubishi baik. Setiap produk bisa dibilang berada di posisi atas. Pajero nomor 1, Triton nomor 1, Xpander memang bukan nomor satu tapi pesaing kuat. Ini menandakan bahwa kami sebenarnya cukup baik," kata dia.
Dipengaruhi Kondisi Pasar
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3694822/original/065446700_1639469059-mitsubishi-xpander-3zdq.jpg)
Jika dibandingkan dengan merek lain, kata dia, memang mobil ini tidak bisa dikomparasi langsung. Perlu untuk melihat segmen per segmen, di manakah segmen yang mobilnya dimiliki oleh Mitsubishi
"Ya, produk memang ada lifecycle-nya makanya kita mesti maintain. Makanya kami new model lah ya. Tapi ini juga dipengaruhi kondisi pasar, yang sedang turun. MPV turun 14 persen, sekalipun market bagus di angka 28 persen," ujarnya.