Sukses

Isuzu Panther, "Rajanya Diesel" yang Kehilangan Mahkota

Otosia.com Pada awal 1990-an, Isuzu Indonesia menghadirkan sebuah mobil bernama Isuzu Panther. Kala itu, pabrikan asal Jepang tersebut menjuluki medium MPV ini sebagai "Rajanya Diesel".

Benar saja, Isuzu Panther mampu meraih sukses dan merajai segmen mobil MPV di pasar otomotif Indonesia. Sayangnya, di tahun 2019, Sang Raja telah kehilangan mahkotanya.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama periode Januari hingga Oktober 2019, angka penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) Isuzu Panther tak menyentuh 500 unit, tepatnya 394 unit.

Video Terpopuler yang Kamu Cari
 (kpl/crn)

Akan Disuntik Mati

Akan Disuntik Mati

Jumlah tersebut bahkan bisa dilampaui para rivalnya hanya dalam 1 periode distribusi. Pada Oktober 2019 saja, angka penjualan Wuling Cortez mencapai 469 unit dan Toyota Kijang Innova 4.518 unit.

Penjualan tertinggi Isuzu Panther untuk sementara ini dicatatkan pada September 2019 lalu, sebesar 111 unit. Sedangkan, angka distribusi terendahnya mencapai 36 unit di periode Maret 2019.

Rendahnya penjualan Isuzu Panther ini dan standar emisi Euro 4 pun akhirnya memicu rumor bahwa "Rajanya Diesel" akan disuntik mati. Hanya saja, pihak Isuzu Indonesia menampik hal tersebut.

Harga Isuzu Panther

Harga Isuzu Panther

Sekadar informasi, Isuzu Panther terlahir sebagai mobil medium MPV 7-seater, kabinnya terbilang lega. Isuzu Panther memiliki panjang 4.535 mm, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.873 mm. Jarak antar sumbu rodanya mencapai 2.685 mm.

Performa mesin diesel 2.500 cc Isuzu Panther memang tidak terlalu impresif, hanya bertenaga 78 hp dan torsinya mencapai 191 Nm. Meski demikian, dapur pacu tersebut terkenal bandel.

Sayangnya, harga Isuzu Panther baru cenderung tinggi. Ditawarkan dalam 4-varian, rival Toyota Kijang Innova ini dibanderol mulai Rp282,6 juta untuk tipe terendah, hingga Rp337,3 di varian tertingginya.

Loading