Otosia.com Ban produksi dalam negeri mengantarkan tim-tim Mahasiswa Indonesia menjuarai kelas Urban Concept Shell Eco Marathon (SEM) 2018 yang diadakan di Singapura, Sabtu (10/3). Adapun ban yang digunakan oleh tim-tim tersebut adalah ban prototipe FDR.
Ban prototipe FDR tersebut membantu penghematan konsumsi bahan bakar kendaraan yang digunakan mahasiswa Indonesia. Ban yang didesain memiliki ketahan gelinding yang rendah (low rolling resistance) sehingga perputaran ban menjadi semakin ringan yang berakibat pada konsumsi bahan bakar yang lebih hemat.
“Kami khusus siapkan ban FDR berteknologi Eco Smart Tire low yang punya tahanan gelinding rendah untuk para tim yang berlaga di SEM,” kata Jimmy Handoyo, Technical Development Department Head PT Surayaraya Rubberindo Industries selaku produsen ban FDR.
Mobil Sapuangin XI Evo 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember sendiri berhasil merebut juara pertama Shell Eco Marathon 2018 kelas Urban Concept, Internal Combustion Engine (ICE) dengan hasil terbaik 315 km/l.
“Alhamdullilah dengan dukungan dan doa dari berbagai pihak ITS Team Sapuangin bisa membawa dua trophy bergengsi, juara 1 Urban-ICE dan juara 2 Driver"s World Championship Asia 2018. Kami selaku tim memohon doa semoga nama Indonesia bisa terus berkibar di kancah internasional,” kata Billy Firmansyah, manajer non teknis ITS Team Sapuangin kepada media.
Juara kedua diraih oleh Semar Urban UGM Indonesia dari Universitas Gajah Mada dengan hasil terbaik 267 km/l dan Juara ketiga diraih oleh Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogayakarta dengan hasil terbaik 215 km/l.
“Kita juga dapat juara pertama Safety Award karena menerapkan konsep keamanan pada kendaraan yang berbekal barang bekas sisa pakai,” kata Robi Wahyu, humas Garuda UNY Eco Team.
Sedangkan untuk kelas Urban Concept dengan bahan bakar Battery-electric, Institut Teknologi Sepuluh Nopember lewat tim Nogogeni ITS Team 1 berhasil merebut juara ke-2 dengan hasil terbaik 125 km/KWh. Tim yang didukung oleh FDR lainnya, yaitu Apatte 62 Team dari Universtias Brawijaya berhasil menempati peringkat ke-4 dengan hasil terbaik 93 km/KWh.
(kpl/nzr/fdk)