Otosia.com Avanza mendapat sebutan mobil sejuta umat. Mobil keluaran Toyota tersebut merajai pasar otomotif selama 14 tahun, tepatnya sejak pertama kali diluncurkan pada 2003 silam. Mobil dengan tipe Multi Purpose Venhicle (MPV) tersebut awalnya memang dikonsep sebagai mobil murah.
Melihat kejayaan Avanza, beberapa pabrikan mobil lain kepincut untuk membuat pesaing bagi mobil sejuta umat itu. Namun ternyata memang tak mudah mematahkan dominasi Avanza ini. Banyak beberapa pabrikan yang keok saat berusaha mengeluarkan saingan untuk Avanza.
Baca Juga
Suzuki misalnya, tak selang beberapa tahun, produsen mobil itu mengeluarkan produk bernama Suzuki APV. Awalnya, mobil itu digadang-gadang bisa menyaingi dominasi Avanza di pasar mobil MPV. Namun hal tersebut tak bisa dilakukan. APV tak mampu membendung dominasi Avanza.
1. Suzuki APV
Suzuki APV ini pertama kali diproduksi pada 2004. Mobil ini dirancang oleh Suzuki di Jepang dan dirakit di Indonesia oleh PT Indomobil Suzuki International. APV ini didukung oleh mesin 1,5 liter atau 1,6 inline-4 yang menghasilkan tenaga 92 hp.
Kemudian pada November 2007, Suzuki merilis APV terbaru yakni, APV Arena. Suzuki APV generasi kedua ini menawarkan fitur yang lebih mewah dengan tipe Luxury/SGX sebagai model unggulan.
Meski peminat APV di Indonesia tak sebanyak peminat Avanza, ternyata APV ini diekspor ke negara-negara seperti Australia , Aljazair, Aruba, Bolivia, Cile, Republik Dominika, Jamaika, Malaysia, Singapura, Brunei, Pakistan, Thailand, Trinidad dan Tobago, serta Filipina.
Kemudian pada 2011, diluncurkan versi pick-up yang disebut Suzuki Mega Carry.
2. Suzuki Ertiga
Tak hanya APV, Suzuki ini meluncurkan model lain yang digadang-gadang sebagai penantang Avanza, yakni Suzuki Ertiga. Mobil ini, pertama diproduksi oleh Suzuki pada 2012.
Nama Ertiga berasal dari bahasa Indonesia, yaitu gabungan dari: Er (dari huruf R) yang berarti Row (baris) dan Tiga yang berarti angka 3.
Memang mobil ini memiliki 3 baris pada interiornya dengan berkapasitas 7 orang penumpang dewasa/ tujuh seaters seperti MPV (Multi Purpose Vehicle). Suzuki Ertiga merupakan produk MPV Global berjenis Low MPV yang pertama dipasarkan di Indonesia.
Mobil Suzuki Ertiga ini menggunakan sistem penggerak roda depan (Front Wheel Drive/ FWD) dan dengan sasis monokok dengan mesin bensin K-Series 1373 cc.
3. Nissan Grand Livina
Mobil lain yang digadang-gadang sebagai penantang Avanza adalah, Nissan Grand Livina. Dulu, mobil ini juga sempat dilirik konsumen Indonesia untuk mobil keluarga. Karena, selain bisa membuat banyak penumpang, Grand Livina ini terkenal irit.
Mobil ini sebenarnya pertama dipopulerkan di China, kemudian pada 2007 mulai masuk ke Indonesia. Nissan Grand Livina yang ada di tanah air ini merupakan rakitan dalam negeri.
Kala itu, untuk mewujudkan Nissan Grand Livina sebagai penantang Avanza, Nissan bersama Indomobil Grup, rela merogoh kocek hingga US$60 juta atau setara Rp824,7 miliar untuk investasi pembangunan pabrik, juga perluasan jaringan dealership ke seluruh Indonesia.
Namun usaha itu tak cukup kuat untuk menundukkan kejayaan Avanza yang banyak diminati masyarakat Indonesia.
Padahal, pada saat diluncurkan, Nissan Grand Livina ini memiliki beberapa keunggulan dibanding Toyota Avanza ketika itu, yakni desainnya yang lebih segar dan memiliki kualitas kenyamanan yang satu tingkat lebih baik.
Misalnya, kursi baris kedua Nissan Grand Livina sudah bisa digeser maju mundur, juga kursi baris ketiganya yang dapat dilipat mendatar dengan lantai mobil. Namun tetap saja dominasi Avanza tak terkalahkan.
4. Mobilio
Selanjutnya ada Honda yang mencoba peruntungan untuk mematahkan dominasi Avanza. Produsen mobil ini mengeluarkan Honda Mobilio.
Awalnya, Honda Mobilio ini memang sempat booming. Banyak penggemarnya. Meski Mobilio ini bisa memuat tujuh orang, namun bentuknya lebih kecil dan tampilannya lebih mewah.
Namun, kehadiran Mobilio juga tak mampu menggoyang dominasi Avanza, terlebih ketika Honda Mobilio ini digunakan untuk armada taksi. Banyak konsumen yang engan lagi melirik Mobilio.
Honda Mobilio ini mulai diperkenalkan di Indonesia pada 2014. Honda Mobilio ini menggunakan mesin 1.5L L15Z1 i-VTEC 16 valve dengan tenaga 118 PS @ 6600 RP, dengan torsi maksimal 14,8 N.m pada 4600 RPM.
Sistem suplai bahan bakarnya menggunakan teknologi PGM-FI yang mampu menggunakan bahan bakar secara minimal namun mampu mengeluarkan energy secara maksimal. Sistem suspensinya MacPherson Strut untuk bagian depan dan H-Shape Torsion Beam untuk bagian belakang.
5. Xpander
Terakhir ada Mitsubishi Xpander yang terang-terangan head to head dengan Toyota Avanza. Mitsubishi Xpander ini awal diperkenalkan pada pertengahan 2017 lalu. Kemudian mulai didistribusikan ke konsumen pada akhir 2017.
Sejak dilucurkan, penjualan Xpander ini terus mengalami tren positif. Berdasarka data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dalam waktu kurang dari satu tahun sudah bisa melibas dominasi Avanza.
Pada Januari 2018, penjualan Xpander ini sudah nomor dua di seluruh Indonesia. Kemudian pada Februari 2018 berhasil menyalip angka penjualan Avanza.
Xpander unggul 627 unit dari Avanza. Pada bulan Februari, Mitsubishi sukses mendistribusikan sebanyak 7.400 unit Xpander.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan jika dibanding dengan bulan Januari. Di bulan pertama 2018 kemarin, penjualan secara wholesales Mitsubishi Xpander mencapai 7.079 unit.
Sedangkan Toyota Avanza justru mengalami penurunan. Selama Februari, Avanza hanya terjual sebanyak 6.773 unit. Jumlah itu menampakkan penurunan penjualan jika dibandingkan dengan bulan Januari, yaitu 7.543 unit.
Dengan raihan tersebut, Xpander benar-benar menyandang status sebagai "Avanza killer".
6. Wuling
Kemudian ada lagi mobil pabrikan China yang akan menjadi penantang di segmen MPV ini, yakni Wuling. Produsen mobil asal China tersebut sudah membuat pabrik perakitan di Indonesia dengan investasi US$700 juta atau sekitar Rp9,6 triliun.
Kini Wuling sudah mengeluarkan dua produk andalannya, yakni Wuling Confero dan Wuling Cortez. Akankah pabrikan asal negeri Tirai Bambu ini mampu bersaing dalam sengitnya persaingan pada segmen MPV di Indonesia?