Otosia.com Pemerintah mendukung penyelenggaran MotoGP di Indonesia pada 2020. Karena itu pula, pada 6 Maret lalu Presiden Joko Widodo meninjau langsung Sirkuit Internasional Sentul, sekaligus mendengarkan rencana Tinton Suprapto dan Ananda Mikola untuk mengaktifkan kembali Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Terkait hal itu, Senin, 19 Maret 2018, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima mantan Pebalap Nasional Tinton Suprapto dan Anggota DPR RI, Ananda Mikola guna membicarakan rencana tindak lanjut penyelenggaraan MotoGP di Indonesia.
Baca Juga
"Dampak penyelenggaraan MotoGP sangat bagus. Pemerintah kita dipastikan untung. Itulah sebabnya pada 2018 ini Spanyol dan Italia sampai empat kali dan dua kali jadi tuan rumah. Negara tetangga kita pun, Malaysia, Thailand, dan Australia masuk dalam kalender resmi MotoGP 2018," kata Tinton melalui rilis diterima Otosia.com.
Pada 28 September 1997, Sirkuit Sentul pernah jadi tuan rumah gelaran MotoGP. Saat itu Valentino Rossi turun di kelas 125 cc dan jadi juara dengan bendera Aprilia, sementara kelas 250 cc dijuarai Max Biaggi dari Honda.
Adapun podium nomor bergengsi 500 cc dipuncaki trio Honda dengan urutan juara Tadayuki Okada (Jepang) diikuti Mick Doohan (Australia) dan Alex Criville (Spanyol).
"Saat itu, gelaran MotoGP tak bisa dilanjutkan lagi di Indonesia karena krisis ekonomi," kenang Tinton.
Ananda Mikola menambahkan, MotoGP menjadi olahraga otomotif yang digemari berbagai segmen masyarakat Indonesia, dari kalangan atas hingga bawah.
"Beda dengan F1 yang hanya disukai lapisan masyarakat tertentu," kata Anggota DPR sekaligus pembalap yang pernah tampil di ajang Formula 3000, Asian Formula 3, hingga A1 Grand Prix itu.
Menurut dia, sisi bisnis MotoGP dapat terlihat dari persaingan tiga pabrikan motor yang pangsa pasar besarnya ada di Indonesia.
"Bayangkan, di motor para pembalap MotoGP terpasang slogan berbahasa Indonesia: Satu Hati dari tim Repsol Honda, Nyalakan Nyali dari Suzuki Ecstar, dan Semakin di Depan milik Movistar Yamaha," tutur Ananda Mikola.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mendukung terwujudnya mimpi besar ini dan meminta agar tim kepanitiaan segera dibentuk lalu segera dikukuhkan. "Segera melangkah, koordinasi dan bersinergi," tegas Moeldoko.
Pada pertemuan ini, Kepala Staf Kepresidenan didampingi Deputi IV Eko Sulistyo dan Staf Khusus Eddy Soepadmo. Semantara itu, Tinton dan Ananda hadir bersama Rio Sarwono, dan Idil Fitrianto dari manajemen PT Sarana Sirkuitindo Utama yang menaungi Sirkuit Sentul, Bogor.