Otosia.com Penerapan revolusi industri ke-4 atau industry 4.0 di Indonesia akan mendorong Indonesia masuk 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada 2030.
Baca Juga
Hal itu disebut oleh Presiden RI Joko Widodo, saat pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018. Penerapan ini juga disebut akan berdampak terhadap industri otomotif.
"Saya percaya dengan revolusi industry 4.0, maka indsutri dunia otomotif akan melonjak, bukan menciut. Pertumbuhan pekerjaan akan bertambah, namun jenis pekerjaan memang akan bergeser," ucap Jokowi, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Beberapa perubahan yang akan terjadi adalah penggunaan mobil listrik dan cara masyarakat menggunkan transportasi roda empat. "Trennya sekarang bergeser, misalkan saja BMW meluncurkan biaya berlangganan mobil. Dengan begitu, konsumen dapat menggunakan mobil BMW tanpa perlu membelinya," bebernya.
Tren lainnya adalah penggunaan transpportasi berbasis aplikasi atau car share. "tren seperti ini harus bisa kita baca. Pada akhirnya ngapain kita membeli mobil?" tambah Jokowi.
Namun demikian. tren tersebut dinilai sebagai sebuah transisi yang juga membuka peluang jenis pekerjaan di sektor lain.
"Misalkan saja berbagai mobil, 1 mobil bisa digunakan hingga 24 jam. Dari beli mobil menjadi berbagai mobil. Sehingga mobil akan lebih sering dirawat, dan juga dibersihkan ke interiornya. Cuci mobil hingga bagian interior adalah jasa padat karya. Merawat mobil juga merupakan padat karya," jelasnya.
Selain itu Jokowi juga mengungkapkan, dengan pemakaian yang cukup padat, maka life cycle sebuah mobil akan lebih pendek. Sehingga produksi mobil akan lebih banyak.
Sumber: Liputan6.com