Otosia.com Menjamurnya bisnis taksi online justru memunculkan anggapan bahwa masyarakat enggan untuk membeli mobil pribadi. Lalu bagaimana Toyota Astra Motor memandang fenomena ini?
Baca Juga
"Kami lihat prospek di Indonesia untuk otomotif, kepemilikan kendaraan untuk seribu populasi kan masih rendah ya. Angka kepemilikannya baru di angka 80-90. Thailand kan rasio kepemilikannya 250, kemudian Malaysia bisa sampai 400," kata Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Henry Tanoto di Auto2000 Krida, Kamis (3/5/2018).
Menurutnya, dengan angka kepemilikan kendaraan yang masih terbilang rendah, justru ini bisa berpotensi untuk meningkatkan keinginan masyarakat membeli mobil-mobil baru yang bisa digunakan sehari-hari.
"Di Indonesia growth-nya masih tinggi karena itu tadi rasio kepemilikannya masih rendah. Jadi kami percaya diri bahwa akan banyak lagi orang yang ingin memiilki kendaraan bermotor atau mobil. Ini sangat berpotensi," ujar Henry.
Namun begitu, TAM sendiri belum merasakan adanya pengaruh yang signifikan terhadap penjualan mobil pribadi karena adanya taksi online.
"Saya rasa belum melihat pengaruhnya. Kami melihat potensi masih tinggi. Kedua, orang kan harus membeli mobil dulu sebelum menjalani bisnis taksi online, dan kami sedang pelajari abhwa banyak juga yang memiliki kendaraan untuk weekend atau sekadar jalan bersama keluarga," tandasnya.
Sumber: Liputan6.com