Otosia.com Suzuki GSX150 Bandit diluncurkan sebagai satu keluarga naked sport Suzuki yang disebut-sebut cocok dipakai harian dan touring. Performanya pun terbukti saat 15 rider melakukan road test dengan menempuh jarak lebih dari 1.000 kilometer.
Rute dalam touring bertajuk ‘Teman Satu Tujuan’ itu adalah Surabaya-Bandung yang diawali sejak tanggal 22 Oktober hingga 25 Oktober 2018.
Lalu seperti apa rasanya naik Bandit dengan jarak sejauh itu? Lebih kurangnya kita simak sama-sama uji cobanya dari etape ke etape.
Perjalanannya sendiri dicicil dengan tahap pertama Surabaya-Tulungagung (sekitar 223 kilometer). Di sini, ujian Bandit sebagai motor yang dibilang bisa buat harian dan touring langsung diuji.
Perjalanan diawali di wilayah perkotaan Surabaya hingga Sidoarjo, kemudian jalan alternatif menuju Mojosari untuk mencapai jalur Pacet-Batu yang dipenuhi tanjakan terjal serta turunan curam karena tidak jauh dari Gunung Arjuno, Jawa Timur. Ini sekaligus menguji mesin Bandit yang bertorsi puncak 14 Nm pada 9.000 rpm. Buat nanjak, Bandit masih okelah.
Setelah di kota Batu, rombongan melanjutkan perjalanan ke kota Kediri melalui Pare yang juga dipenuhi jalanan berkelok dan elevasi cukup menguras tenaga untuk di hari pertama. Perjalanan ditutup dengan finish di kota Tulungagung.
Dengan perjalanan yang plus-plus tanjakan ini, Bandit rata-rata masih bisa minum satu liter untuk 50 kilometer. Bahkan ada yang sampai 53,33 km/liter. Waktu itu, Bandit minum BBM RON90.
Dari Tulungagung, para rider lanjut ke Yogyakarta sejauh 243 km. "Menu" kali ini adalah jalan berkontur bumpy, lagi-lagi naik-turun yang cukup curam, dan tikungan tajam, jalan cukup sempit yang karenanya harus berhati-hati supaya tidak menyenggol kendaraan lain dari arah berlawanan.
Karena banyak jalan bergelombang dan lubang-lubang kecil, tekanan angin ban dikurangi 2 psi dari ukuran yang direkomendasikan oleh pabrikan, dari standar 31 psi menjadi 29 psi (depan), dan 33 menjadi 31 psi (belakang).
Dengan begitu, motor terasa lebih empuk. Lagi pula, busa jok Bandit cukup tebal untuk mengurangi rasa pegal di bagian pantat, berbeda dengan GSX-S150 yang tipis dan cukup keras.
Berapa top speed-nya? Setelah Yogyakarta, perjalanan selanjutnya menuju Pangandaran, Jawa Barat, melalui kota Cilacap. Etape ketiga ini punya jarak tempuh terjauh, yakni 340 km. Jarak itu termasuk trek Deandles yang mulus dan panjang sejauh 53 kilometer.
Nah, di sini kita bisa tahu top speed-nya. Kenapa top speed bikin penasaran, soalnya Bandit memakai mesin DOHC (Double Over Head Camshaft). Dengannya, sejumlah rider mendapatkan 135 km/jam, bahkan ada yang 140 km/jam.
Sampai di wilayah finish di Jawa Barat, perjalanan terhitung sudah sejauh 1.107 kilometer. Ini artinya jarak tersebut melampaui target awal 1000 kilometer. Dari jarak tersebut, satu kesimpulan soal konsumsi BBM-nya adalah yang terboros di angka 37,5 km/liter, dan yang paling efisien 56 km/liter.
Di luar harian, karakter motor ini pas buat biker yang doyan touring, terutama dari sisi riding position (setang), posisi duduk, sampai suspensi yang mampu meredam beragam handicap jalan.
Ban-nya pun secara standar sudah Dunlop 110-70/17 depan dan 130-70/17 belakang yang cocok buat jalan kering atapun basah, mulus, bergelombang, berlubang, berpasir, sampai tanah merah.
(kpl/tys)