Otosia.com Pada akhir tahun 1990-an, tepatnya 1999, Suzuki sempat menjadi sorotan di dunia otomotif, khususnya roda dua. Pasalnya, pabrikan asal Jepang ini memiliki sepeda motor sport produksi massal tercepat di dunia pada zamannya.
Ya, motor itu adalah Suzuki Hayabusa. Kini, mengutip dari Autoportal.com, sportbike legendaris itu akan disuntik mati setelah 20 tahun mengaspal di berbagai belahan dunia. Hal itu terpaksa dilakukan karena mesin Suzuki Hayabusa saat ini tidak memenuhi standar emisi gas buang Euro-4.
Di Amerika Serikat, Suzuki Motorcycle diberi waktu 2 tahun untuk menghabiskan stok Suzuki Hayabusa. Sementara itu, di Eropa, motor gede (moge) legendaris ini masih boleh dijual sampai akhir 2018. Sedangkan proses produksinya di Jepang sudah dihentikan.
Suzuki Hayabusa pertama kali dirilis pada tahun 1998. Setahun kemudian, sportbike yang memiliki kode GSX-R1300 ini mampu memecahkan rekor sepeda motor massal tercepat di dunia dengan kecepatan mencapai 310 km/jam.
Laju tersebut dihasilkan oleh mesin 4-silinder inline DOHC berkapasitas 1.340cc. Dapur pacu ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 195,7 hp dengan torsi maksimum mencapai 154 Nm. Performa Suzuki Hayabusa yang mengerikan juga tidak terlepas dari bobotnya yang ringan, hanya 220-266 kg.
Sektor sasisnya pun mendukung untuk melaju kencang. Pasalnya, Suzuki Hayabusa menggunakan rangka twin-spar dan velg berbahan aluminium. Selain itu, desainnya yang waktu itu dianggap aneh, tapi justru mendukung aerodinamikanya.
Untuk urusan kaki-kaki, bagian depan Suzuki Hayabusa ditopang suspensi upside-down dan ban berukuran 120/70R17 yang dikawal dual-disc brake ABS. Sementara itu, sisi belakang mengandalkan monoshock link-type serta ban 190/50R17 single-disc brake.
Kabarnya, Suzuki Jepang berencana untuk menghidupkan kembali hyperbike ini. Berdasarkan prediksi yang dibuat oleh Young Machine, media otomotif Jepang, Suzuki Hayabusa nantinya akan dibekali lampu-lampu LED dan yang menarik, kehadiran aero-fairing lengkap dengan winglet layaknya motor MotoGP.