Sukses

Pertimbangan Yamaha Scorpio 225 Jadi "Kanvas" Motor Custom

Otosia.com Setelah membaca sejumlah artikel motor modifikasi, ternyata cukup banyak para builder motor custom Indonesia yang menggunakan Yamaha Scorpio menjadi basis dasar karyanya. Setelah mencari beberapa informasi ternyata motor yang memiliki julukan "Kalajengking" tersebut memiliki sejumlah keunggulan untuk direstorasi ulang menjadi motor modifikasi yang menarik.

Sebelum mengulas keunggulannya, secara tampilan Yamaha Scorpio 225 bawaan pabrikan mungkin dianggap sudah berkurang sisi menariknya, seiring perkembangan desain motor baru yang terus berubah dalam setiap tahunnya. Perubahan demi perubahan tersebut yang menjadikan motor-motor model "nanggung" (generasi 2002-2010) dirasa kurang sedap untuk diajak melibas jalanan, sekaligus sebagai gaya hidup.

Tampilannya mungkin bisa dianggap kurang relevan, ketika mengikuti trend desain motor baru. Namun perlu diingat Yamaha Scorpio dari generasi ke generasi tidak memiliki sejarah ubahan sektor mesin yang drastis. Dari perjalannya sektor mesin Yamaha Scorpio dipercaya memiliki ketangguhan yang bisa diandalkan.

Selain itu, dapur pacu Yamaha Scorpio memiliki kapasitas mesin diatas rata-rata motor yang pasaran di Indonesia. Secara data, spesifikasi mesin Yamaha Scorpio menggunakan mesin 4 langkah SOHC 2 Valve dengan silinder tunggal berkapasitas 223 yang memiliki angka kompresi 9.5:1. Mesin tersebut diklaim sanggup menyemburkan tenaga maksimal, hingga 13.4 kW pada 8000 rpm dan torsi puncaknya bisa mencapai 13.4 Nm di 6500 RPM.

Tenaga tersebut kemudian dipadu dengan transmisi lima tingkat percepatan, sebelum ditransfer ke sumbu roda belakang menggunakan rantai.

Mungkin mesin tersebut dirasa sudah sangat mumpuni dan tangguh untuk digunakan perjalanan panjang dengan berbagai lintasan medan yang berubah-ubah. Sehingga banyak para rider yang menggunakannya sebagai basis motor custom.

Fakta lain dari keunggulan mesin Yamaha Scorpio ternyata mudah diupgrade, kubikasi bisa meningkat drastis. Karena secara mendasar bawaan pabrikan mesinnya bisa tembus 250cc.

"Ternyata mesin Scorpio buatan Indonesia diekspor ke Jepang. Mesin Scorpio dipasang di motor Triker 250, supermoto XT250X dan trail Serow 250 yang juga dipasarkan di Jepang. Dulu impor mesin Scorpio, sekarang ekspor mesin Scorpio. Hebat. Kesimpulan pertama, mesin Scorpio buatan Indonesia kualitasnya baik. Namun mesin yang diekspor ke Jepang itu bukan lagi 225, melainkan sudah diupgrade jadi 250cc," dikutip dari forum Yamaha Scorpio Kaskus, pada Sabtu 18/03.

Selain mesin pertimbangan lain, nampaknya dari segi frame-nya yang mudah dibentuk. Rangka pipa dengan sedikit penyesuaian sudah bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Meski bawaan pabrikan rangkanya didesain dengan monoshock di bagian belakang, namun dalam beberapa informasi sebenarnya rangka Yamaha Scorpio 225 diperuntukkan untuk dual shock kemudian karena perkembangannya diubah jadi mono shock.

"Yamaha Scorpio ini memakai rangka yang mirip dengan milik Yamaha RX-Z, tetapi dipasangi mesin motor trail 225cc lalu suspensi belakang dibikin jadi monoshock," dikutip dari halaman yang sama dari Kaskus.

Basis dasar rangka Yamaha Scorpio yang sudah memiliki embrio retro ini diperkirakan sebagai modal dipilihnya untuk menjadi motor custom dengan berbagai model motor bergaya vintage. 

Selain mesin dan rangka, pertimbangan lain soal pemilihan Yamaha Scorpio menjadi basis motor modifikasi diperkirakan, faktor harga bekasnya yang cukup terjangkau. Melihat di situs jual beli, seperti OLX ketika dimasukkan kata kunci "Yamaha Scorpio" dan klik pencarian, beberapa data Scorpio bekas dijual dengan harga rata-rata Rp 10 jutaan.

Hal-hal tersebut diperkirakan yang membuat para pecinta motor custom menjadikan motor ini layaknya sebuah kanvas yang siap dibentuk dengan berbagai macam model. Model yang sering didapati untuk motor custom di Indonesia diantaranya, Scrambler, cafe racer, flat tracker, copper dan sebagainya.

Video Populer yang Kamu Cari
 (kpl/rd)
Loading