Otosia.com Pada dunia ban kendaraan bermotor khususnya sepeda motor kata vulkanisir rasanya sudah tidak asing lagi. Kata ini digunakan untuk identitas ban yang sudah mendapat rekondisi, dari ban bekas kemudian diperbarui lagi lapisan karetnya, layaknya ban baru.
Uniknya dalam dunia ban kendaraan, ternyata kata vulkanisir berasal dari nama sebuah kepercayaan tentang Dewa. Hal tersebut sebagaimana yang diinformasikan situs terpecaya, Wikipedia.
"Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet. Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang Romawi. Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api," dikutip pada Senin 10/04.
Di Indonesia nama ini sudah tidak asing lagi. Dalam situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Vulkan sendiri memiliki arti gunung berapi atau gunung yang berkawah (lubang pada kerak bumi) yang hampir selalu mengeluarkan gas, abu, lahar.
Melihat makna tersebut, kemudian kata vulkan mendapat akhiran isasi yang berarti proses. Dalam vulkanisasi ban memang tidak lepas dari pemanasan dengan api yang membara. Kemungkinan dari hal tersebut diambil dijadikan nama. Kemudian untuk menyebut vulkanisasi juga agak terlalu sulit, diambil mudahnya jadi ban vulkanisir.