Otosia.com Sebagai sebuah sarana kendaraan bermotor, mobil memiliki resiko untuk terbakar cukup tinggi, dengan berbagai faktor.
Hal tersebut dikarenakan mobil membawa berbagai macam cairan yang mudah terbakar, seperti bensin dan oli, serta perangkan elektronik yang rumit.
Dari berbagai macam faktor, terdapat beberapa kemungkinan utama yang menyebabkan sebuah mobil tersulut api.
Salah satu faktor utama adalah ketika terjadi insiden kecelakaan lalu lintas, yang mana tergantung lokasi tumbukan dapat menyulut api.
Api dapat tersulut karena dengan mesin sedang bekerja saat terjadi kecelakaan, jalur bahan bakar dapat terputus karena kecelakaan, dan akibat panasnya mesin, mengakibatkan seluruh mobil terbakar.
Kemudian, pemilik dari mobil cenderung melupakan bahwa sebuah mobil memiliki berbagai macam material yang mudah terbakar di balik kap mesin yang bertemperatur panas sangat tinggi.
Faktor panas bukan satu-satunya penyebab kebakaran pada mobil. Mobil di era modern terkenal memiliki sistem elektronik yang rumit.
Maka, jangan heran jika sebuah mobil bisa saja terbakar akibat pemilik dari mobil mengutak-atik kabel pada mobil secara sembarang dan menyebabkan mobil mengalami arus pendek.
Ada juga beberapa individu yang bermaksud untuk memasang perangkatbahan bakar alternatif, seperti CNG dan LPG. Sayangnya, jika perangkat-perangkat ini tidak dipasang secara resmi, justru meningkatkan resiko mobil terbakar.
Namun, tidak selamanya pemilik mobil bersalah atas terjadinya kebakaran mobil. Terkadang, akibat kesalahan pada desain dari produsennya, sebuah mobil bisa saja mudah terbakar dengan sendirinya.
Lalu, kehadiran sistem knalpot aftermarket juga bisa menjadi faktor utama sebagai penyebab kebakaran mobil, karena bahannya yang tidak sesuai dan tidak sanggup menahan panasnya gas buang.