Otosia.com Seiring meningkatnya jumlah kendaraan yang memenuhi jalan dengan volume hingga jutaan unit per tahun, maka tidak bisa dipungkiri semakin meningkatkan potensi angka kecelakaan lalu lintas.
Merujuk data yang dikeluarkan oleh Korlantas Mabes Polri, sepanjang tahun 2014 tercatat 95.906 kasus, selanjutnya tahun 2015 sebanyak 98.970 kasus dan terakhir 2016 meningkat menjadi 105.374 kasus.
Baca Juga
Data terbaru yang dihimpun oleh Jasa Raharja menginformasikan jumlah kecelakaan yang terjadi selama mudik Lebaran 2017 sebanyak 3.308 kejadian, dengan jumlah korban terbanyak adalah pengendara sepeda motor sebesar 1.743 orang. Sementara untuk kendaraan roda empat sebanyak 1565 orang.
Kecelakaan roda dua secara mayoritas mengakibatkan pengendaranya mengalami luka parah, bahkan meninggal. Sementara untuk kecelakaan mobil mayoritas pengendaranya selamat minimal luka-luka sebab mobil memiliki fitur keselamatan airbag.
Peran airbag dalam banyaknya kasus kecelakaan ini menjadi fitur kunci yang berhasil menjaga pengendara tetap selamat ketika mobil dihantam dengan power tertentu dari posisi tertentu. Nah, selama ini secara masif dipergunakan untuk mobil. Lantas, akankah cukup efektif jika diaplikasikan pada sepeda motor?
Pabrikan asal Jepang, Honda baru-baru ini memamerkan sistem airbag untuk meningkatkan proteksi keamanan bagi pengendara sepeda motor. Airbag tersebut tampak disimulasikan dengan menggunakan motor matic bongsor, Honda PCX150.
Dalam uji cobanya, Honda PCX dijajal melaju dalam kecepatan 50 Km/jam, lalu menabrak sebuah mobil. Kemudian airbag yang diletakkan di bawah speedometer mengembang dalam waktu sepersekian detik membentuk perlindungan untuk pemotor.
Dari hasil test yang dilakukan itu, sistem keamanan ini diklaim mampu melindungi pengendara dari cedera di kepala dan dada, mereduksi benturan secara signifikan.
Kemudian seberapa efektif fitur ini untuk menjaga rider dari benturan keras ketika tabrakan yang bisa mengakibatkan kematian?
(kpl/rd)Efektivitas Airbag Motor
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3722429/original/023892700_1639716733-wing-airbag-02ll0.jpg)
Menanggapi airbag pada sepeda motor, Mattson, seorang profesor komunikasi dari Universitas Purdue di Amerika yang juga sebagai sosok sentral dalam pengembangan fitur keselamatan sepeda motor di negara tersebut, mengapresiasi apa yang dikembangkan Honda. Namun ia juga mengkhawatirkan jika airbag justru menjadikan helm pengendara terpental.
"Airbag pada sepeda motor dikhawatirkan hanya menjadi keamanan "semu"," ungkap Mattson dikutip dari nbcnews.com, 11/07.
Menanggapi sangkaan kurang efektifnya sistem airbag pada sepeda motor tersebut, pihak Honda memastikan sistem kantung udaranya tidak akan mengganggu atau pun sampai melukai pengendara motor.
Sistem airbag Honda dipastikan tidak akan mengembung ke belakang yang dapat mendesak dan melukai pemotor. Selain itu jika tidak terjadi benturan, kantong udara ini juga tidak akan menghalangi pandangan pengendara.
Menurut analisa tim redaksi otosia.com, sistem airbag pada sepeda motor tidak sepenuhnya efektif dalam melindungi pemotor. Namun setidaknya sistem ini mampu mengurangi benturan yang terlalu keras dan kebetulan rider masih bisa dihalau oleh airbag. Tapi jika pemotor melaju dengan kencang, apalagi di atas 100 km/j, ada kemungkinan besar rider justru akan terpental jauh dan tidak akan bisa ditangkap oleh airbag.
Kemudian sistem keamanan airbag pada sepeda motor juga belum bisa melindungi orang yang dibonceng ketika mengalami kecelakaan. Ketika terjadi benturan boncenger justru akan merangsek dengan keras ke rider, atau malah ikut terpental jauh jika saja hantaman dari depan tidak bisa dibendung.
Paparan di atas masih belum mencakup tentang berbagai kecelakaan dari samping atau belakang yang sangat mungkin terjadi dengan padatnya trafik di Indonesia.
Hal yang paling efektif dalam meminimalisir kecelakaan tetaplah kemampuan rider dalam mengendalikan motornya dengan hati-hati dan mengikuti rambu-rambu lalu lintas, serta menggunakan perlengkapan safety riding.