Otosia.com Rekomendasi penggantian pelumas untuk sepeda motor adalah hingga 2.000 km atau lebih sedikit. Namun, ada saja pengguna kendaraan bermotor roda dua ini yang malas ganti oli, atau bahkan nekat.
Pihak Shell dalam workshop-nya menjelaskan apa yang terjadi pada sepeda motor ketika pelumas terus dipakai hingga sejauh 5.000 km. Satu penekanan yang disampaikan bahwa kerusakan bukan terjadi pada oli yang digunakan.
"Yang rusak bukan karena oli rusak, tetapi kontaminasi bahan bakar. Sekarang ini kan banyak sepeda motor masih pakai karbu. Stop and go sepeda motor sendiri lebih parah dibanding mobil. Ketika idle, tekanan ruang bakar rendah," ujar Shofwatuzzaki, Shell Lubricants Technical Advisor Indonesia.
Shofwatuzzaki atau biasa disapa Zaki mengatakan, kondisi tersebut kemudian membuat bahan bakar atau BBM bisa masuk ke karter oli, sehingga bercampur dengan oli.
"Akibatnya kekentalannya akan turun. Lalu, olinya akan cepat menguap, olinya cepat habis," ujarnya.
Hal tersebut pun diujicobakan pada pelumas Shell yang digunakan pada skutik Honda Beat tahun 2014.
"Penguapan tes 2014 pakai Honda Beat. Untuk skuter, oli tidak ada gesekan dengan kampas kopling. Namun, mesin skuter bagaimanapun bertemperatur tinggi. Ukuran karter 0,8 liter. Oli yang dipakai AX7 digunakan sampai 5.000 km, berkurangnya 50 cc sedikit sekali saat itu."
Zaki menekankan bahwa kita tidak kita tidak bisa menyamaratakan semua kondisi sepeda motor. Namun dari situ bisa dilihat bahwa terjadi penguapan, sekalipun untuk produk Shell menunjukkan jumlah yang rendah.