Otosia.com Selama 30 tahun melakukan ekspor produk, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terus berupaya untuk meningkatkan kandungan lokal. Hal ini terlihat dari histori peningkatan kandungan lokal pada produk Toyota dari tahun 1987 yang hanya 19 persen menjadi 85 persen di tahun 2017 ini.
Hanya saja, kandungan lokal tersebut tidak sepenuhnya murni. Terdapat beberapa komponen yang masih menggunakan bahan baku impor yang kemudian diproduksi secara lokal. Adapun kandungan lokal murni produk Toyota saat ini mencapai 65 persen.
Baca Juga
"Kandungan lokal saat ini sedang gencar-gencarnya ditingkatkan. Harapannya agar produk bisa lebih kompetitif. Dari 87 kandungan lokal 19 persen, sekarang sudah 85 persen. Lokalisasi murninya sekarang 65 persen, harapannya bisa achive 80 persen," ucap Yui Hastoro selaku Director Business Management, Technical and Internal Audit TMMIN.
Adapun terobosan yang sudah dilakukan TMMIN adalah melokalkan bahan mentah seperti baja, resin, dan karet sintetis. Dengan meningkatkan kandungan lokal yang murni, diharapkan industri otomotif bisa sejajar dengan negara-negara lain.
Tak hanya melokalkan, TMMKN juga berupaya untuk meningkatkan efisiensi dari para pemasok yang saat ini berjumlah 139. Melalui pembinaan dan pengembangan, diharapkan para pemasok dapat terus, bahkan meningkatkan standar dan mutu sehingga dapat bersaing secara global.
Dampak dari peningkatan kandungan lokal tersebut beragam, mulai dari pengendalian mutu yang lebih efisien, hingga penetapan harga produk yang lebih kompetitif.