Secara umum, pelumasan pada mesin terutama ditujukan agar suhu mesin stabil karena meredam gesekan. Poin fokusnya biasanya adalah kerja piston dan silinder.
Namun, dalam struktur sebuah cairan pelumas, terdapat film yang sangat tipis untuk masuk ke sela-sela mesin yang keberadaannya dan kebutuhannya akan pelumasan kemungkinan besar tidak disadari banyak orang.
Di bagian ini sebenarnya sudah terjadi kontak gesekan antar-part. Namun, tetap ada lapisan oli yang bisa masuk untuk menyelimutinya, yakni di mekanisme penggerak katup.
"Border layer. Ini sudah sangat tipis, ibaratnya benar-benar sudah kontak. Namun, sampai kontak pun, kami masih bisa melumasi," kata Shofwatuzzaki, Shell Lubricants Technical Advisor Indonesia.
Shofwatuzzaki atau Zaki menjelaskan, karena sela-sela itu sangat sempit, maka bagian oli yang melumasinya bahkan bukan lagi base oil."Yang melumasi sudah bukan base oilnya, melainkan sudah zat aditifnya. Cara kerjanya, dia melapisi permukaan komponen sehingga, jika sudah tidak bisa lagi diatasi oleh oli, maka cairan inilah yang melumasi," ujarnya seraya menyebut bahwa Shell adalah salah satu produk pelumas yang bisa masuk ke sela-sela ini.