Otosia.com Kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda motor listrik sudah mulai dipasarkan dalam beberapa tahun terakhir. Sebut saja, Italjet, Viar, dan belakangan Yamaha mulai tergoda dengan memperkenalkan Fino listrik beberapa waktu lalu.
Sayangnya harga sepeda motor listrik dibanderol tidak murah. Selain karena belum adanya kebijakan yang jelas, unitnya sendiri juga diimpor langsung dari luar. Lantas apakah dengan memproduksi secara lokal bisa menjadi solusinya?
Baca Juga
PT Astra Honda Motor (AHM) selaku pemegang merek motor Honda di Indonesia justru menilai pihaknya belum yakin untuk memproduksi kendaraan berteknologi hibrida atau listrik. Pasalnya, kendala biaya produksi merupakan salah satu yang menjadi perhatian AHM.
Presiden Direktur AHM Toshiyuki Inuma mengungkapkan bahwa biaya produksi ini meliputi komponen pada motor listrik seperti baterai, penggerak listrik, dan unit kontrol manajemen sistem yang tidak murah. Bahkan menurutnya meskipun diproduksi di negara lain sekalipun, harganya akan sama saja.
"Meskipun diproduksi di negara manapun, biaya produksinya tetap mahal. Karena biaya produksi tinggi, harga jual produk juga jadi tinggi. Ini masih menjadi sebuah tantangan," jelas Inuma.
Menurunkan spesifikasi atau performa kendaraan dikatakan Inuma bisa saja menjadi salah satu cara mengantisipasi biaya produksi. Hanya saja hal tersebut kurang tepat, karena pihaknya ingin menjaga agar performanya tetap sama dengan kendaraan berbahan bakar konvensional atau bahkan lebih.
(kpl/fid/fdk)