Otosia.com Jepang merupakan salah satu produsen otomotif terbesar di dunia. Beberapa merek otomotif besar di dunia berasal dari negara tersebut, misalnya Yamaha, Kawasaki, Suzuki dan Honda. Empat perusahaan tersebut sudah berdiri sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu.
Hingga kini empat perusahaan asal negeri Sakura itu, merajai pasaran otomotif dunia, termasuk melibas Eropa dan Amerika yang notabene lebih dulu "bermain" di industri otomotif. Keberhasilan empat perusahaan itu tidak terlepas dari pendiri mereka yang merupakan orang-orang terbaik di Jepang. Mereka mendirikan perusahaan dari nol.
Baca Juga
Berikut empat sosok inspiratif pendiri empat perusahaan otomotif ternama di Jepang:
1. Torakusu Yamaha
Torakusu Yamaha merupakan pendiri perusahaan bernama Nippon Gakki. Kini perusahaan tersebut berubah nama menjadi Yamaha Corporation. Kini mereka membuat alat musik, sound system dan sepeda motor. Awalnya Yamaha tidak bergerak di bidang otomotif tapi memproduksi organ dan beberapa alat musik. Perusahaan itu berdiri pada 1887.
Namun setelah Torakusu Yamaha meninggal, pada 8 Agustus 1916, Nippon Gakki semakin melebarkan sayap dengan membuat berbagai produk, tidak hanya alat musik saja. Bahkan saat Perang Dunia II mereka sempat memproduksi baling-baling pesawat terbang.
Tidak hanya itu, Nippon Gakki mengirim salah satu insinyur terbaik mereka bernama, Kawakami mengunjungi beberapa pabrik di Jerman untuk belajar membuat sepeda motor.
Kemudian pada Agustus 1954 lahir motor prototipe karya Nippon Gakki. Motor itu dinamai Yamaha YA-1. Nama itu dinamai untuk menghormati Torakusu Yamaha. Motor itu menggunakan mesin 2-tak 125 cc berpendingin udara.
2. Shozo Kawasaki
Shozo Kawasaki merupakan pendiri perusahaan yang menjadi cikal bakal produsen sepeda motor ternama, Kawasaki. Perusahaan itu sudah ada sejak 1878. Awalnya Kawasaki dikenal sebagai perusahaan pembuatan kapal, lokomotif kereta api, pesawat dan misil. Perusahaan itu didirikan oleh pria bernama Shozo Kawasaki.
Saat perang dunia kedua, Kawasaki memproduksi kapal selam dan supertanker. Kemudian setelah perang dunia kedua usai dan sudah tidak ada peperangan produksi kapal yang dilakukan Kawasaki berkurang. Kemudian pada 1949 memutuskan untuk memasuki industri sepeda motor.
Saat itu, Kawasaki membuat motor 60cc 2-tak, 150cc 2-tak dan 250cc 4-tak. Mesin sepeda motor buatan Kawasaki mengadopsi teknologi BMW Jerman. Kawasaki dan BMW sebelumnya memang pernah bekerjasama di industri pembuatan pesawat terbang.
Kawasaki juga diketahui pernah memproduksi sepeda motor jenis skuter. Namun, saat itu mereka tidak mampu bersaing dengan pendahulunya yang sudah lebih dulu besar, yakni Fuji Rabbit dan Mitshubishi Silver Pigeon.
3. Michio Suzuki
Michio Suzuki merupakan pendiri perusahaan yang kini menjadi salah satu produsen otomotif besar di dunia. Dia mendirikan Suzuki pada 1909 perusahaan itu awalnya bernama Suzuki Loom Works didirikan di Hamamatsu, Shizuoka Prefecture, Jepang.
Pada 1940, perusahaan mengalami perombakan hingga namanya diubah menjadi Suzuki Loom Manufacturing Co. dan mengangkat Michio SUzuki sebagai presiden perusahaan. 20 tahun kemudian, perusahaan membangun pabrik sendiri bernama Pabrik Takatsuka di Kami-mura, Hamana-gun, Shizuoka.
Sejak Juni 1952, perusahaan mulai memproduksi kendaraan bermotor dengan produk pertamanya yaitu sepeda motor Power Free 36cc. Menyusul kemudian sepeda motor Diamond Free 60cc pada bulan Maret 1953 dan Colleda 125cc pada Maret 1955. Perusahaan kemudian berganti nama menjadi Suzuki Motor Co., Ltd.
Pada 1954, kapasitas produksi perusahaan telah mencapai 6.000 sepeda motor per bulan. Dengan kesuksesan ini, Suzuki kemudian membuat mobil Suzulight pada 1955. Dengan diluncurkannya mobil ini, Suzuki menunjukkan komitmennya jadi perusahaan yang akan memberikan inovasi terdepan.
4. Soichiro Honda
Soichiro Honda merupakan pendiri pabrikan otomotif raksasa asal Negeri Sakura, Honda. Pada umur 16 tahun dia tidak mau melanjutkan sekolah. Soichiro menganggap duduk di bangku sekolah hanya membuang waktu. Dia hanya ingin mendalami tentang mesin mobil. Dia belajar mesin mobil secara otodidak.
Pada 1934, Soichiro berencana membuat mesin mobil sendiri. Niat itu dimulai dengan membuat ring piston. Ring piston buatan Soichiro selalu gagal, karena sama sekali tidak mengerti masalah pencampuran logam.
Ring piston buatannya selalu patah atau menggores dinding slinder. Akhirnya dia datang ke Sekolah Tinggi Hamamatsu jurusan mesin, dan diberitahu bahwa ada campuran lain yang diperlukan untuk membuat ring piston, di antaranya silikon.
Karena itu, akhirnya Soichiro memiliki tekad bulat untuk melanjutkan sekolah, walaupun saat itu sudah berusia 28 tahun. Akhirnya pada 20 November 1937 dia berhasil membuat ring piston dan mendirikan pabrik. Namun perang dunia II meluluhlantakan Jepang. Soichiro pun hancur.
Saat itu Soichiro tidak mau menyerah, kemudian ada salah satu temannya yang menawarkan 500 buah mesin pemancar radio sisa perang. Dia diminta memanfaatkan mesin tersebut.
Setelah melihat sepeda, dia memiliki ide membuat sepeda motor dengan mesin pemancar radio. Soichiro terus mengembangkan mesin sepeda motor, dan berhasil menciptakan sepeda motor yang dinamakan Dream D. Motor buatan Soichiro ini adalah mesin 2-tak dengan mesin 98 cc dan kecepatan maksimum hanya 50 km per jam.