Otosia.com Kesan pertama begitu menggoda. Bagaimana tidak, kemulusan dan kemolekan yang terpancar dari resiknya bodi mencirikan perawatan sangat teratur dan bisa dibilang spesial. Tidak masalah dengan umurnya yang sudah melebihi kepala tiga, tapi Toyota Landcruiser FJ 40 Hardtop ini selalu menjadi magnet bagi para pengunjung Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 di booth Arland Garage.
Secara umum, tampilannya biasa saja alias sesuai bentuk aslinya. Yang menarik adalah keorisinilannya. Semua terlihat dan memang orisinal atau sesuai aslinya, demikian Dicky membuka pembicaraan. “Pemilik mengiginkan Landcruiser buatan tahun 1980 ini semua menjadi orisinil,” kata punggawa Arland Garage.
Ia memaparkan tidak ada perubahan maupun pemasang spare part dari komponen kendaraan pabrikan lain untuk mengakalinya. Semua spare part sesuai model bawaan pabrik seperti pada saat pertama diluncurkan. Termasuk warna dan interiornya.
Untuk mendapatkan suku cadang model yang sudah 36 tahun sejak pertama dilahirkan tentunya bukan perkara mudah. Tapi Dicky menjawab dengan senyum. ”Untuk spare part varian Landcruiser model ini masih bisa didapatkan, meskipun perlu kesabaran ekstra dan dukungan jaringan informasi yang baik.”
Penggunaan komponen yang bukan aslinya adalah disk brake depan dan power steering. “Karena untuk model yang dipasarkan di Indonesia belum power steering,” jelas builder ramah ini. Penggantian kedua komponen tersebut merupakan permintaan dari pemiliknya untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan. Karena diambil dari varian yang sama pemasangannya pun tidak mengalami hambatan.
Agar tambah sangar, sang pemilik pun memasangkan ban army look ring 16 inchi.
Untuk biaya membuat muda kembali Toyota Landcruiser ini Dicky menyebut angka Rp 300 juta. Ongkos yang sangat fantastis dari sebuah kesenangan memuaskan batin.
Terkait dengan antusias pengunjung apakah sudah ada yang berminat meminangnya, Dicky Cuma geleng-geleng kepala. “Saya tidak berhak untuk menjawabnya, karena ada pemiliknya,” jawabnya diplomatis.