Otosia.com Aroma motosport kian kental jelang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 berakhir. Selain Rock Crawling Warfare memasuki babak-babak menegangkan setelah sesi pendahuluan pekan lalu, kini giliran Pertamax IIMS Drift War IV yang memunculkan wacana baru agar action para drifter semakin spektakular.
Lintasan berkarakter highspeed sehingga mobil bisa digeber sampai gigi 3 dengan kecepatan bisa mencapai 100 km/jam. Pada sesi tandem battle, mobil di depan harus berusaha menjauh dari mobil di belakangnya sementara yang di belakang wajib bermanuver sedekat mungkin dengan drifter didepannya. Berlangsung dua heat dan dibalik, yang tadinya di depan jadi di belakang sehingga kesempatan keduanya adil.
Khusus pada sesi kualifikasi, seluruh drifter dituntut aksi individu di atas lintasan dengan memperhatikan 3 kriteria dalam perebutan poin tertinggi dari 4 juri internasional (3 dari Jepang + 1 dari Malaysia).
Ketiga kriteria tersebut adalah Line (jalur pengambilan), Style (keindahan meliukkan mobilnya termasuk unsur kecepatan) & Angle (sudut pengambilan). Masing-masing unsur tersebut akan diganjar porsi objektifitas penilaian 10%, 5% & 10% dari masing-masing juri tersebut.
Hal baru lainnya adalah kemasan entertainment di tikungan-tikungan tertentu dan di depan 2 grandstand berbentuk “L” buat penonton. Area itu didesain khusus bentuk tikungannya sehingga memacu drifter untuk menekuk maksimal mobilnya dan memaksa ban kerja keras digerus aspal yang memunculkan asap tebal dan suara decitan besar saat terjadi traksi ban dengan lintasan. Inilah yang disebut Japanese Style di arena drifting karena masing-masing negara punya gaya tersendiri, termasuk Indonesia.
Gaya Jepang digunakan tak lain berkat sentuhan 100% teknis juri Jepang pada pembuatan disain layout lintasan. Dengan begitu, bobot kompetisi dan aspek hiburannya sama-sama tinggi.
“Akan sangat berbeda dengan yang selama ini kita jalankan. Babak kualifikasi berlangsung Jumat (15/4) dan final pada Sabtu (16/4). Kalaupun hujan, lomba terus digeber sepanjang unsur safety-nya terpenuhi,” kata Amroe Wahyudi, Pimpinan Lomba.