Otosia.com Berkeliling dengan sepeda motor di dalam hutan tentu tidak sebiasa berjalan-jalan di wilayah perumahan apalagi perkotaan. Mungkin urusannya bukan soal saling salip dengan sesama pengendara yang tidak sabar, atau kendaraan umum yang sedang repot cari setoran lalu seolah tenang-tenang menutup jalan.
Damuri dan kawan-kawannya berpatroli dengan sepeda motor bebek bermesin standar di Hutan Samboja dan Karya Merdeka, Km 35, di Kalimantan Barat, punya cerita-cerita berbeda kala berkeliling di kawasan seluas lebih kurang 2.000 hektar itu.
Baca Juga
Ia pernah terjebak lumpur karena tanah hutan yang bisa dibayangkan betapa becek dan lembeknya setelah hujan karena memang tanah semua.
Kali itu, ia dan kawan-kawannya sebenarnya hanya perlu berjalan sejauh 3 km. Namun, perjalanan yang kalau di kota hanya butuh 10-15 menit tersebut kali ini memakan waktu setengah hari.
"Di situ kami kejebak lumpur yang naujubillah ngerinya. Kami jalan 2-3 meter harus nyungkil. Jalan 2-3 meter harus nyungkil.... Jadi ya mau enggak mau bergantian dorong motor," ujarnya.
Namun kisah lainnya tak kalah unik. Berhubung medannya adalah di hutan, maka urusannya bisa dengan binatang liar. Ia pernah suatu kali dikejar ular yang lapar pada masa ketika kebakaran hutan melanda kawasan itu.
"Pernah sekali dikejar ular. Pas kebakar, kan 10 hektaran habis kebakar. Enggak tahu karena lapar atau bagaimana, itu kejar saya," ujarnya merasa aneh karena jarang mendapati makhluk seagresif itu karena lapar.
"Lama dia tunggu saya di jalan. Tak lempar, dia enggak mau pergi. Kalau babi, enggak, Pak. Biar kata babi itu galak, tetapi kalau ketemu kita pasti lari. Kalau ada anaknya, baru dia nunggu dulu, baru abis itu lari," ujarnya.