Otosia.com Mobil dengan status LCGC (Low Cost Green Car) akhir-akhir ini semakin marak diperbincangkan, dan semakin laris di pasaran atas dasar kebutuhan yang memang cukup mendesak. Terutama bagi masyarakat di kota besar dengan lalu lintas padat.
Mayoritas mobil-mobil tersebut menawarkan harga murah sekaligus juga konsumsi bahan bakar dan perawatan yang hemat. Namun dengan konsekuensi beberapa fitur yang tidak ada di dalamnya.
Mobil-mobil ini mampu memberikan performa yang baik dengan konsumsi bahan bakar yang bisa diandalkan. Mobil-mobil ini bisa saja dioptimalkan kehematannya menggunakan bahan bakar dengan oktan rendah secara finansial, namun akan jauh lebih direkomendasikan minimal penggunaan oktan 92 untuk bahan bakar utamanya.
Karena bagaimanapun, mobil dengan konsumsi bahan bakar ber-oktan rendah akan jauh lebih rentan untuk mengalami kerusakan pada mesin. Salah satu karakteristik utama yang jadi parameter ukuran, adalah mobil yang diperbandingkan merupakan mini city car hatchback, dengan mesin tidak lebih dari 1200cc.
Dari ke-empat mobil ini, menurut anda, mana yang paling layak untuk dibeli?
Video Terpopuler saat Ini
powered by
Honda Brio Satya
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3742123/original/013506100_1639912799-briocav.jpg)
Honda Brio Satya, merupakan versi Honda Brio yang lebih hemat, baik secara harga maupun kelas. Sudah sangat diketahui bahwa Honda menjadikan mobil dengan desain yang khas ala Honda ini menjadi mobil yang sangat reliable dalam penggunaan di dalam kota.
Dalam perbandingan kali ini, Honda Brio satya mengusung mesin dengan volume paling besar yakni 1.198cc 4-silinder dengan tenaga 88 hp dan torsi mencapai 109 saat berada dalam rpm maksimum.
Kecepatan Honda Brio Satya saat dipacu untuk berakselerasi 100 km/jam membutuhkan waktu yang paling sedikit, hanya 10,6 detik saja. Otomatis menjadi yang paling kencang. Dengan konsumsi bahan bakar 14,2 km/l dalam kota dan 20,1 km/l untuk penggunaan luar kota.
Harga dari Honda Brio Satya tipe E M/T adalah Rp 116 juta OTR Jakarta.
Toyota Agya
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3742124/original/026575900_1639912800-agya21xqa.jpg)
Secara keseluruhan, Agya bisa dikatakan seperti kembaran dari Daihatsu Ayla, dikarenakan sistem transmisi dan performa yang sama persis satu sama lain, sehingga terkadang konsumen juga sedikit kesulitan saat diminta untuk menentukan mana yang lebih baik.
Toyota Agya dipersenjatai mesin dengan kapasitas 998cc 3-silinder. Tenaganya tidak terlalu bisar karena hanya sejumlah 65 hp dengan torsi 88 Nm saat berada di rpm maksimal.
Akselerasi Toyota Agya mencapai 100 km/jam harus ditempuh selama 16,7 detik yang otomatis membuat rekor Toyota Agya menjadi mobil yang paling lamban. Konsumsi bahan bakarnya secara ironis jadi yang paling boros dengan 13,8 km/l dalam kota dan 18,8 km/l di jalan bebas hambatan.
Toyota Agya tipe TRD S bertransmisi otomatis dihargai sebesar Rp 120,75 juta.
Suzuki Karimun Wagon R
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3742125/original/047371300_1639912801-karimun46pk.jpg)
Setelah mengeluarkan beberapa tipe mobil dengan nama yang sama yakni "Karimun", Suzuki pada akhirnya juga memroduksi LCGC dengan nama Karimun Wagon R yang telah dipasarkan cukup lama.
Karimun Wagon R dibentuk dengan mesin sebesar 998 3-silinder. Dengan tenaga yang sama persis dengan Toyota Agya, yakni sebesar 68 hp dan torsi maksimal 90 Nm saat berada di angka rpm 3.500.
Kecepatan Karimun Wagon R jadi yang paling tercepat kedua setelah Honda Brio Satya. Saat berakselerasi sampai 100 km/jam, Karimun Wagon R butuh waktu 12,5 detik, hanya berselisih sedikit dengan Honda Brio Satya.
Tapi dengan kecepatan sedemikian, ternyata Suzuki Karimun Wagon R merupakan yang paling irit, dengan rekor konsumsi bahan bakar sejumlah 15,4 km/l dalam kota dan 21,4 km/l untuk penggunaan luar kota.
Suzuki Karimun Wagon R dibanderol sebesar Rp 99,9 juta OTR Jakarta.
Daihatsu Ayla
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3742126/original/076507100_1639912802-ayla1s36.jpg)
Produksi Daihatsu yang satu ini secara spesifik sebetulnya berusaha untuk memberikan kelebihan khusus berupa akomodasi yang cukup lega di dalamnya. Membuat penjualannya di Indonesia meledak tahun lalu dengan 185 ribu unit.
Mesinnya sebesar 998cc dengan tenaga 65 hp dan torsi maksimal 88 Nm membuat Daihatsu Ayla jadi mobil yang paling tidak bertenaga bersama Toyota Agya.
Akselerasi dari Daihatsu Ayla sendiri juga tidak terlalu impresif karena hanya menempati urutan kedua, dari bawah. Setelah Toyota Agya. Dimana saat berakselerasi sampai 100 km/jam membutuhkan waktu sampai 13,68 detik. Penggunaan BBM nya ternyata cukup hemat, yakni 14,9 km/l dalam kota dan 21,3 km/l penggunaannya di jalan bebas hambatan.
Mobil ini dihargai sebesar Rp 97,95 juta untuk tipe X dengan transmisi Manual.