Otosia.com Yamaha R25 diposisikan secara ekonomis sebagai motor superbike yang bisa dipakai harian. Dua keuntungan sekaligus ini diperoleh dari berbagai padu padan yang kompleks, terutama dalam perhitungan masalah bobot motor.
Yamaha sendiri mengklaim bahwa motornya terbilang ringan jika dibandingkan dengan rival, terutama karena R25 satu-satunya motor dengan mesin dua silinder yang seharusnya cukup menimbun kilogram.
Baca Juga
M Abidin, GM Service dan Motorsport Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, membeberkan rahasia di balik keekonomisan bobotnya ini. Menurut dia, ada bagian yang "bolong-bolong".
"Berlubang, ini sudah berapa kilogram hilang? Ini teknologi yang juga digunakan dalam sepeda motor besar. Kemudian beberapa komponen dibuat lebih simpel, tanpa link, dan benar-benar bobotnya hanya 166, tetapi powernya besar. Ini karena tujuannya adalah "superbike you can ride everyday"," ujar Abidin.
Bobot Yamaha R25 sendiri adalah 166 kg. Bobot ini memang lebih berat 2 kg dari Honda CBR 250R yang berada di angka 164 kg. Namun, CBR 250R menggunakan mesin satu silinder. Sementara itu, bobot Yamaha R25 jauh lebih ringan dari Ninja yang berbobot 172 kg (non-ABS) dan 174 kg (ABS).
Di luar ini, R25 menerapkan pembagian bobot yang serupa dengan R15 yang lebih dahulu muncul ke publik punya distribusi bobot nyaris 50 banding 50. Bagian depannya 49,3 persen, bagian belakangnya 50,7 persen. Pembagian ini masih lebih baik dari Vixion, yang 47 banding 53. Dengan demikian, ia cenderung lebih mudah saat dikendalikan.
(kpl/why/rd)