Otosia.com Penghasilan besar sebagai sales promotion girl (SPG) turut mendorong wanita-wanita muda, anak kuliahan untuk ikut-ikutan menjadi SPG. Mereka terpikat dengan jutaan rupiah yang masuk ke kantong sehingga, selepas kuliah, mereka lebih memilih bekerja part time sebagai SPG ketimbang melamar untuk berkerja kantoran.
"Kalau aku pribadi sih udah punya mobil. Aku punya Suzuki Swift, hasil keringat selama jadi SPG," kata Apriana, seorang SPG mobil Eropa pada perhelatan IIMS 2014.
Ia menyebut, acara otomotif memang tidak berlangsung setiap bulan. Namun, saat ada pekerjaan seperti pada acara IIMS, penghasilan yang diperoleh bisa Rp 10 juta ke atas. Para SPG pun pada bulan-bulan biasa bisa memperoleh Rp 7 juta-Rp 12 juta.
"Uang IIMS buat bayar cicilan. Ada juga yang pengin beli mobil, atau uang IIMS buat tambahan DP," katanya.
Yang menjadi persoalan, bekerja menjadi SPG bukanlah pekerjaan tetap layaknya di sebuah kantor. Maka dari itu, mencicil mobil bagi mereka sebenarnya cukup berisiko.
Cara membelinya pun dengan beragam usaha. Ada yang mengumpulkan upah menjadi SPG ditambah isi tabungan untuk dijadikan uang muka mencicil mobil. Ada pula yang menjadikan penghasilan bulanan menjaga beberapa event lalu ditambah dengan sokongan orang tua membuat mereka berani ambil kredit mobil.
"Ya hasilnya lumayan. Rencana sih mau beli mobil. Udah lama aku idamin beli," cetus Cindy yang meraup hampir Rp 1 juta yang dalam sehari pameran.
Cindy tak ubahnya SPG lain bernama Patria. Sebelum memutuskan membeli mobil, Patria terlebih dulu berkonsultasi dengan orang tua. Ia berani membeli kendaraan setelah merasa tabungannya cukup, dan didukung hasil bayaran lumayan selama IIMS.
"Insya Allah pengin ambil mobil, lagi ngumpulin dulu," tandasnya.
Tidak sedikit SPG yang ditemui Otosia berhasrat punya kendaraan pribadi. Namun, menurut pengakuan seorang SPG lain bernama Febri, banyak pula dari mereka yang menghabiskan penghasilannya, menghambur-hamburkan uang. Kadang, uang belasan juta itu habis begitu saja tanpa hasil yang jelas.