Otosia.com Pajak barang mewah menjegal pasar penjualan mobil khususnya bagi kalangan atas. Dolar yang masih bertengger di level 13.000 pun turut mempengaruhi kondisi ini. Namun, ada celah yang tidak mengemuka dibanding surutnya pembelian kendaraan mewah.
Baca Juga
Rudy Salin, President Director Prestige Image Motorcars, importir mobil mewah yang bertempat di utara Jakarta, menyebut bahwa pasar kelas atas tetap keranjingan, bahkan sampai inden untuk sejumlah mobil mewah.
"Produk baru, Alphard misalnya, waduh, itu sampai inden-inden. Macan, waktu launching tahun lalu, itu sampai inden-inden juga. Macan ada tiga, Macan, Macan S, dan Macan Turbo. Paling laku yang Macan biasa, yang 2.000 cc," kata Rudy.
Pasalnya, tidak semua barang mewah terkena pajak barang mewah atau PPnBM tambahan.
Ini terjadi lantaran PPnBM tambahan berlaku bagi mobil dengan kapasitas mesin 3.000 cc ke atas. Sementara itu produk mewah seperti Alphard dan Macan yang disebutkan berkapasitas mesin di bawah itu.
"Jadinya kalau untuk selain itu masih bagus ya, seperti untuk Porsche Macan 2.000 cc, untuk Alphard yang baru, mobil-mobil bagus tetapi masih di bawah 3.000 cc," ujarnya.
(kpl/why/lrs)