Otosia.com Setelah insiden senggolan kontroversial yang dialami Valentino Rossi dan Marc Marquez di MotoGP Belanda akhir pekan lalu, Pol Espargaro ikut angkat bicara dan berharap Pengawas Balap lebih tegas dalam menindaklanjuti manuver di tikungan terakhir pada lap pamungkas.
Baca Juga
Marquez mencoba menyalip Rossi di chicane terakhir Sirkuit Assen dan menimbulkan senggolan. Akibatnya Rossi keluar lintasan dan harus memotong area gravel untuk tidak terjatuh. Rossi pun merebut kemenangan dengan keunggulan 1,2 detik dari Marquez yang finis kedua.
"Jika Marc tidak menyenggol Vale, maka Vale tak akan memotong gravel. Memangnya apa yang bisa Vale perbuat soal senggolan itu? Marc juga melaju di luar kerb karena ia terlalu melebar. Anda bisa saja bilang bahwa Vale sengaja membuka gas untuk memotong gravel, tapi ini "kan fair game," ujar Espargaro kepada Crash.net.
Pengawas Balap pun menyatakan senggolan tersebut hanya insiden balap biasa dan tak ada yang mendapat hukuman. Pengawas Balap MotoGP memang dikenal lebih "baik hati" ketika terjadi kontak dalam pertarungan di lap terakhir. Meski begitu Espargaro yang membela Monster Yamaha Tech 3 meyakini bahwa Pengawas Balap terlampau "baik hati" pada pebalap yang berada dalam situasi menyerang.
"Masalahnya, kami terbiasa dengan situasi apapun bisa terjadi di lap terakhir dan tikungan terakhir. Seperti yang kita lihat di semua balapan, pebalap diberi kelonggaran. Anda bisa terlambat mengerem, menabrak pebalap lain dan tak ada tindakan lanjutan. Ini memang tikungan terakhir, tapi "kankita bisa menghindari peristiwa macam ini," tuturnya.
Juara dunia Moto2 2013 inipun yakin para pebalap yang tergabung dalam Safety Commission harus lebih kompak dalam menghadapi insiden seperti Rossi dan Marquez. "Mungkin semua pebalap harus mengadakan pertemuan dan menegaskan bahwa pebalap boleh menyalip di tikungan terakhir, namun tanpa perlu menyenggol lawan," tutupnya.