Otosia.com Menjelang seri ke-12 yang digelar di Sirkuit Silverstone, Inggris akhir pekan nanti, persaingan memperebutkan gelar juara dunia makin sengit di antara duet pebalap Movistar Yamaha MotoGP, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Kini, keduanya berbagi tempat di puncak klasemen dengan 211 poin.
Baca Juga
Dengan ketatnya persaingan dan besarnya motivasi kedua pebalap, banyak pihak memprediksi bahwa di sirkuit inilah, Lorenzo dan Rossi akan benar-benar wheel-to-wheel sejak lap pertama demi memperebutkan kemenangan.
Lorenzo pun dikenal kuat di Silverstone. Sejak sirkuit itu kembali menggelar MotoGP sejak tahun 2010, ia terhitung empat kali menapaki tangga podium, termasuk tiga kali menang. Dengan catatan gemilang ini, Lorenzo akan bertekad kembali membuktikan bahwa ia adalah Raja Silverstone.
Catatan Rossi sendiri berbanding terbalik dengan Lorenzo. Absen pada tahun 2010 akibat cedera kaki, The Doctor hanya sekali naik podium di Silverstone, yakni finis ketiga pada 2014. Meski begitu, keterpurukan ini malah diprediksi akan memecut Rossi, apalagi ia akan mendapat gelar kehormatan sebagai pebalap motor pertama yang terdaftar dalam klub elit British Racing Drivers" Club (BRDC) pada pekan balap yang sama.
Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton
powered by
Marquez Si "Pengacau"
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3758017/original/074532200_1639974881-marc-marquezch8.jpg)
Banyak pihak lebih fokus pada pertarungan Lorenzo vs Rossi, tapi pebalap Repsol Honda sekaligus juara dunia bertahan, Marc Marquez sungguh tak boleh diremehkan. Sejak kembali menggunakan sasis lama pada RC213V-nya, Marquez berpeluang menjadi "pengacau" strategi Yamaha.
Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis bahkan sudah menyadari betapa bahayanya Marquez bagi pihaknya. Pria Inggris ini bahkan meminta Lorenzo dan Rossi untuk hati-hati dan tak saling gontok demi menghalangi laju Marquez yang kian kompetitif.
Ketertinggalan 52 poin dari Lorenzo dan Rossi juga akan membuat Marquez tampil tanpa beban. Seperti tabiatnya yang bukan rahasia lagi, "tanpa beban" berarti "mengambil risiko tinggi" bagi pebalap berusia 22 tahun ini. Dengan begini, ia diprediksi akan terus menempel ketat dua motor YZR-M1 akhir pekan nanti.
Invasi Tuan Rumah
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3758018/original/077752900_1639974882-cal-crutchlow-bradley-smith-scott-reddingdda.jpg)
Tak dipungkiri lagi, kini Inggris tengah dalam tahap kebangkitan di MotoGP. Dengan tiga perwakilan, Inggris diprediksi akan memberikan kejutan-kejutan melalui Bradley Smith, Cal Crutchlow dan Scott Redding.
Smith yang baru mendapat perpanjangan kontrak dari Monster Yamaha Tech 3 jelas akan mengusung motivasi tinggi untuk kembali membuktikan bahwa ia memang layak mendapatkan gelar pebalap tim satelit terbaik.
Crutchlow yang baru mengoleksi satu podium di Argentina, jelas akan bersemangat mengulang prestasi serupa di seri kandang. Redding yang tengah dalam masa negosiasi dengan Octo Pramac Ducati juga ingin membuktikan bahwa ia tak kalah dari Crutchlow, yang juga mengendarai motor pabrikan Honda RC213V sepertinya.
Ducati Naik Podium?
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3758019/original/096069500_1639974883-andrea-iannone-andrea-dovizioso74f.jpg)
Menjelang MotoGP Inggris, Ducati menjalani persiapan yang begitu matang setelah melakukan uji coba tertutup di Sirkuit Misano, San Marino awal pekan ini bersama dua pebalap pabrikan mereka, Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone.
Kedua pebalap ini sama-sama menjalani uji coba dalam cuaca basah dan kering, cocok untuk cuaca Sirkuit Silverstone yang sangat dikenal kerap berubah-ubah sepanjang pekan balap. Dengan pilihan setup yang lebih fresh, mereka pun sigap menghadapi pertarungan.
Semangat Ducati juga jelas tinggi, mengingat mereka sudah paceklik podium di lima seri terakhir. Podium terakhir mereka diperoleh Iannone di Mugello, Italia beberapa bulan lalu. Dengan waktu yang kian menipis, Ducati juga dikejar target untuk membuktikan bahwa Desmosedici GP15 memang senjata yang ampuh.