Sukses

Kenapa Pabrikan Kebanyakan Pakai Ban Standar Tubeless?

Otosia.com Ban tubeless kebanyakan sudah menjadi ban standar ketika kita membeli kendaraan bermotor. Hal ini berbeda dengan beberapa tahun lalu saat masih banyak pabrikan yang memasangkan ban dalam (tube).

Ini pun bisa dilihat saat membeli sepeda motor. Ada sejumlah faktor yang membuat pabrikan memutuskan penggunaan ban jenis ini.

Faktor-faktor itu pun dilatarbelakangi kemauan konsumen akan sebuah ban. Sekian asalan di antaranya adalah mumpuni saat kecepatan tinggi dan tidak mudah kempes.

"Ban tubeless lebih aman untuk pengendara motor dan safety saat riding. Selain praktis (aman jika tidak tertusuk), perawatan juga mudah, dan tidak mudah kempes. Umumnya pun ban tubeless bisa dibawa pada kecepatan lebih tinggi dibanding tube," kata M Abidin, GM After Sales & Motor Sport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.

Namun, ia mewanti-wanti bahwa meski punya kemampuan lebih dibanding ban dalam, terutama untuk kecepatan tinggi, tiap ban tubeless punya aturan yang berbeda-beda untuk daya tahan soal kecepatan.

"Untuk motor cc besar, bannya ada kode kode tertentu yang menyatakan bisa dibawa di atas kecepatan. Untuk batas 180 km per jam (kode H), dan lebar pun beragam, yakni 130, 140 bahkan 150 untuk racing," ujarnya.

Ia pun menyebut pentingnya kembangan ban. Bagian itu sejatinya bukan hanya sebagai pemanis, tetapi juga punya fungsi dalam pengendaraan.

"Kembangan ban penting bukan dari segi desain, tetapi juga sebagai alur air (untuk safety saat berkendara)," tutupnya.

Video Terpopuler yang Wajib Kamu Tonton
 (kpl/why/rd)
Loading