Sukses

Transportasi darat perlu diperlakukan layaknya pesawat

Otosia.com Otosia.com - Tingginya angka kecelakaan lalu lintas dewasa ini semakin mencemaskan. Anggota Komisi V DPR Agus Bastian melihat, faktor utama meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas lantaran kendaraan atau alat transportasi yang sudah memasuki batas usia senja. Terutama jika dilihat dari bahan material seperti baja dan alumunium. "Banyak sekarang terlihat bus bagus karena kulit joknya namun mesinnya tidak layak dioperasionalkan kayak sepintas bagus tapi jeroannya tidak baru," katanya saat rapat dengar pendapat di gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/3). Menurutnya, saat ini masih banyak transportasi yang menggunakan bahan vulkanisir. Padahal di negara lain melarang penggunaan ini. "Walaupun menurut pengusaha dapat mengurangi cost tapi ini tetap dilarang dan tidak bisa," jelasnya. Agus menegaskan alat transportasi darat juga mendapat perlakuan yang sama seperti transportasi udara. Yang dimaksud perlakuan yang sama adalah dalam hal pengawasan. Setiap pemberangkatan harus diperiksa secara ketat. "Angkutan darat harus ada pengetatan selayaknya pesawat meninggalkan bandara," jelasnya. Dia menambahkan, tidak hanya alat transportasi saja yang harus mendapat perhatian. Sumber daya manusia (SDM) juga menjadi bagian penting dari keselamatan lalu lintas. "Kalau alatnya bagus dan canggih namun tidak dioperasionalkan dengan baik maka sia-sia saja lah. Jadi pendukung lainnya yakni SDM yang disiplin dan ketaatan terhadap peraturan," ungkapnya. Faktor lain adalah kemudahan mendapatkan SIM. Banyak pengemudi yang kurang berkualitas, sehingga berdampak pada kecelakaan di perjalanan. Di negara Eropa, sopir bus hanya bekerja 8 jam. Sementara di Indonesia lebih dari 12 jam. Kondisi ini juga disinyalir menjadi salah satu faktor maraknya kecelakaan lalu lintas. "Makanya harus ada penegakan hukum untuk meminta aturan yang menegaskan bahwa setiap sopir diberi batas kerja maksimal yang tidak boleh dilanggar," tutupnya. (mdk/nov/noe)

Video Terpopuler saat Ini
Loading