Sukses

Penjualan sepeda motor diramalkan seret

Otosia.com Otosia.com - Penjualan sepeda motor di banyak wilayah Tanah Air sangat bergantung hasil panen pertanian atau perkebunan. Jika tahun ini harga jual komoditas seperti padi, kelapa sawit, atau tebu melonjak, penjualan kendaraan roda dua bisa terkerek.

Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menyatakan pihaknya meramal penjualan sepeda motor turun 12 persen dari tahun lalu, hanya sebesar 6,3 juta unit. Namun pelaku industri otomotif memberi peluang kenaikan sampai 7,1 juta unit, asal panen raya di banyak tempat menguntungkan warga.

"Di daerah yang tergantung komoditas rentan sekali, begitu komoditi naik harganya, pasar bisa kuat, ini sangat tergantung situasi keuangan saat itu. Makanya kami membuat tenggang 6,3 juta ke 7,1 juta unit tujuannya untuk mengantisipasi peluang itu ada," ujarnya selepas mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR di Senayan, Rabu (13/3).

Gunadi percaya penjualan bulan ini akan lebih baik dibanding dua bulan pertama kemarin. Pada bulan Maret merupakan masa awal panen raya padi dan kedelai. Hanya saja dia belum mendapatkan rekap terakhir untuk penjualan sepeda motor sampai Februari.

Namun, produsen kendaraan roda dua memilih memakai asumsi pesimis, apalagi aturan uang muka minimal 30 persen merambah lembaga keuangan syariah bulan depan. Selama ini, banyak pembeli sepeda motor memakai sistem kredit dengan uang muka rendah.

"70 persen pembeli sepeda motor melalui kredit, dan separuhnya membayar uang muka 10 persen. Kemampuan mereka mempersiapkan uang muka jadi masalah," ungkap Gunadi.

Selepas aturan Loan to Value (LTV) diterapkan Bank Indonesia, penjualan sepeda motor seluruh merek anjlok. Pada 2011, penjualan total mencapai 8,01 juta unit.

Selepas aturan uang muka diterapkan, penjualan 2012 hanya 7,3 juta unit, dan tahun ini target kembali diturunkan karena pasar diprediksi masih lesu. "Jadi penurunannya cukup besar, sementara untuk recovery masih belum tentu," ungkapnya. (mdk/ard/arr)

Loading