Otosia.com PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk tidak menampik bahwa sejumlah faktor berpengaruh terhadap keuntungan mereka khususnya pada tahun ini. Lebih jauh, mereka menyebut bahwa pasarnya sebenarnya adalah kelompok usaha kecil yang membutuhkan kendaraan operasional.
"Kita punya data bahwa 60 persen konsumen kita usaha kecil, usaha mikro, yang membutuhkan kendaraan itu sebagai alat produksi. Alat produksi itu bisa untuk transportasi, bisa untuk mengangkut barang," ujar Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi Dharma.
Ia sendiri menyebut bahwa posisi pasar kreditnya antara mobil dan motor masih besar motor dengan proporsi setengah lebih sedikit.
Keuntungan mereka yang hanya sedikit di tahun ini antara lain karena regulasi mengenai uang muka pembelian kredit kendaraan bermotor yang naik mulai pertengahan tahun lalu.
"Regulasi datang bertubi-tubi. Mengenai DP, tahun lalu itu mereka sudah bikin aturan. Tahun lalu syariah boleh, tahun berikutnya syariah enggak boleh. Ini tentu membuat tidak saja membuat industri multifinance, tetapi juga pengaruh ke industri otomotif," ungkapnya sebelumnya.
Adira sendiri menargetkan perolehan pembiayaan 2013 sebesar Rp 33 triliun. Sebelumnya, perseroan mencatat perolehan pembiayaan sebesar Rp 32,4 triliun. Pembiayaan mereka hingga bulan Maret mencapai Rp 7 triliun.
Artikel Terkait
Seputar Berita Hot Toyota Agya