Sukses

Adira Berkilah Soal Kebijakan Kenaikan DP

Otosia.com Pemerintah memutuskan kenaikan DP kendaraan bermotor menjadi 30 persen. Salah satu indikasinya adalah kekhawatiran akan adanya banyak kredit bermasalah dalam pembelian kendaraan bermotor karena orang sebelumnya mudah memperolehnya dengan DP kecil.

Namun Adira Finance melihat bahwa sebenarnya yang perlu diatur atau diawasi adalah manajemennya karena kebijakan tersebut tidak bisa ditampik akan berpengaruh terhadap bisnis dengan banyak mata rantai.

"Jadi sebetulnya apa yang dikhawatirkan? Kita usulnya, biarkan multifinance melakukan refinance masing-masing. Yang dikontrol itu remanagement-nya saja, jangan DP-nya karena ini akan kena, mata rantainya banyak," ujar Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi Dharma.

Dampak itu akan mengenai sejumlah usaha yang terkait dengan bisnis mereka, terutama usaha-usaha kecil.

"Mulai dari factory, usaha spare part kecil-kecilan, dealer baik yang besar maupun kecil, sampai ke multifinance," tambahnya.

Adira Finance mengakui bahwa keuntungan mereka hanya sedikit di tahun ini. Hal itu terjadi antara lain karena regulasi mengenai uang muka pembelian kredit kendaraan bermotor yang naik mulai pertengahan tahun lalu.

"Regulasi datang bertubi-tubi. Mengenai DP, tahun lalu itu mereka sudah bikin aturan. Tahun lalu syariah boleh, tahun berikutnya syariah enggak boleh. Ini tentu membuat tidak saja membuat industri multifinance, tetapi juga pengaruh ke industri otomotif," ungkapnya sebelumnya.

Adira sendiri menargetkan perolehan pembiayaan 2013 sebesar Rp 33 triliun. Sebelumnya, perseroan mencatat perolehan pembiayaan sebesar Rp 32,4 triliun. Pembiayaan mereka hingga bulan Maret mencapai Rp 7 triliun.

 (kpl/nzr/rd)
Loading