Sukses

Driver Grab Pukul dan Lecehkan Konsumen Gara-gara Muntah, Pelaku Diburu Polisi

Otosia.com Seorang wanita berinisial NT dilaporkan mengalami tindak kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang driver dari layanan transportasi online, Grab.

Diketahui NT saat itu sedang menghadiri ulang acara ulang tahun di sebuah BAR kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Jumat (24/12/2021) dini hari.

NT mengaku hanya sebentar berada di BAR tersebut dan beranjak pulang dengan memesan taksi online. Singkatnya, NT mengeluhkan pusing saat perjalanan menuju kediamannya di kawasan Tambora, Jakarta Barat.

 

 

 

Video Terpopuler yang Kamu Cari
 (kpl/sdi)

Next

"Saya sedikit pusing mungkin habis minum mocktail. Cuman saya masih sadar, Cici saya juga masih sadar," kata dia saat dihubungi.

NT sempat meminta izin kepada sopir untuk berhenti sejenak. Namun, ucapannya tidak dihiraukan dan sopir terus melanjukan mobilnya.

"Saya bilang mas boleh minggir dahulu gak, saya tidak tahu sopir Grabnya tidak dengar atau memang tidak meladeni. Jadi dia tetap jalan kencang," ucap dia.

NT kemudian merasa tidak kuat menahan rasa mual. Ia pun membuka jendela kaca.

Next

"Saya muntah di luar situ," ujar dia.

Mengetahui tindakan NT, sopir Grab itu terlihat tidak senang dan marah-marah selama menyetir.

"Sepanjang perjalanan, dia ngedumel gitu. Kesel mungkin karena mobilnya kena muntah," ujar dia.

Tidak tinggal diam, NT berusaha menenangkan sopir. Ia pun menawarkan tanggung jawab perihal tersebut.

"Saya bilang sudah mas tenang saja nanti saya akan ganti biaya cuci mobil," terang dia.

Sampai di lokasi yang dituju, NT lantas memberikan uang sejumlah Rp 100 ribu sebagai biaya ganti rugi. Akan tetapi, sopir tidak mau menerimanya dan meminta Rp 300 ribu.

"Dia enggak mau menerima, karena alasannya kurang. Dia minta Rp300 ribu," tutur NT.

NT yang mengaku tidak membawa uang tunai dicibir dan dikatai dengan ucapan-ucapan yang tidak mengenakkan.

"Alah laga lu sok kaya bisa lu minum-minum berjuta-jutaan tapi uang Rp300 ribu aja lu gak ada duit," ucap NT.

Next

Pemukulan dan Pelecehan

NT selanjutnya turun dari mobil. Sopir yang masih tidak terima kemudian bertindak tidak wajar. Bahkan NT menyebut mengalami tindak kekerasan dan pelecehan.

"Dia langsung anarkis gitu, megang pundak saya. Dia kekeh minta uang Rp300 ribu, terus pegang dagu saya. Dari situ saya enggak terima, saya tepis tangannya dan di justru menampar pipi saya kiri dan kanan," jelas NT.

Tak berselang lama, sopir itu sempat berusaha untuk kabur. Warga yang mendengar keributan dan mengetahui kejadian itu segera menggagalkan aksi pelaku.

"Ke buru ada warga dihadang warga. Warga meminta untuk turun menyelesaika masalahnya . Ada adik sepupu saya yang tidak terima dengar saya ditampar dan ditendang," ujar NT.

 

Next

Melapor ke Polisi 

Atas kejadian ini, NT sudah membuat laporan ke Polsek Tambora. NT yang juga melaporkan apa yang dialaminya kepada pihak Grab, juga sudah ditanggapi.

"Pihak Grab sempat komen di Instagram saya kalau akun sudah dibekukan. Saya minta dipertemukan sopir untuk selesaikan masalah biar gak larut. Tapi sopir belum bisa dibubungi dari pihak Grab bilangnya gitu," tandas NT.

Next

Tanggapan Pihak Grab

Director of Business Jabodetabek - Grab Indonesia, Iki Sari Dewi, menjelaskan, pihaknya langsung mengambil sikap tegas setelah mendapatkan laporan kasus tersebut.

"Grab turut prihatin dan sangat menyesalkan terjadinya insiden ini. Laporan ini tengah ditindaklanjuti oleh tim kami di mana akun mitra pengemudi terlapor sudah dibekukan, dan investigasi lebih lanjut tengah berjalan sesuai standar prosedur dan kode etik perusahaan,” katanya dalam keterangannya, dikutip dari Merdeka.com, Sabtu (25/12/2021).

Ia mengungkapkan, penyusunan standar prosedur dan kode etik ini telah dikonsultasikan dengan institusi berwenang. Bahkan, Grab Indonesia telah melakukan komunikasi dengan korban.

Next

"Kami juga telah menawarkan penggantian biaya pengobatan penumpang dan pendampingan penumpang berupa penawaran bantuan untuk memproses laporan insiden kepada pihak yang berwajib dan telah menawarkan konseling psikososial untuk pemulihan," jelasnya.

Haekal juga menegaskan, keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama Grab Indonesia.

"Grab tidak menolerir kekerasan dalam bentuk apapun, dan akan menindak tegas mitra yang terbukti terlibat dalam aksi kekerasan, termasuk memberikan sanksi berupa pemutusan kemitraan dan mengambil langkah hukum jika diperlukan," imbuhnya.

Next

Tanggapan Pihak Kepolisian

Kapolsek Tambora, Kompol Faruk Rozi menanggapi situasi yang terjadi dan tengah menanganinya. Faruk membenarkan korban telah membuat laporan.

"Sudah kita tangani kok. Tadi malam kan yang mengantarkan visum ke RS Atmajaya kan anggota kami," kata Faruk saat dihubungi, Jumat (24/12).

Faruk menjelaskan akan berkoordinasi dengan pihak Grab untuk memburu pelaku.

"Kemungkinan mudah-mudahan dalam hari ini ada komunikasi dari Grab. Paling tidak ada upaya untuk menghadirkan pelaku, tapi kalau enggak pun anggota kita lagi bergerak untuk mencari keberadaan pelaku," tegasnya.

Loading